INSIDE POLITIK- Di Nepal, pemilu katanya bisa jalan cuma pakai Discord. Iya, aplikasi buat nongkrong gamer itu!
Cuma perlu bikin server, kasih role:
Role “Presiden”
Role “Partai Gabut”
Role “Caleg Nanggung”
Role “Masyarakat +62 (eh salah, +977)”
Lalu tinggal bikin polling di channel pemilu-2025. Murah meriah, hemat biaya, dan rakyat tinggal klik emoji ✅ atau ❌.
Bandingkan dengan di Indonesia…
APBN langsung megap-megap, triliunan rupiah melayang.
Kotak suara mirip lemari es, tinta ungu kayak lagi bikin festival.
Dan kalau listrik mati? Ya sudah, tinggal teriak “Hidup Demokrasi!” sambil kipas-kipas.
Bayangkan kalau Indonesia juga pakai Discord:
Debat capres bisa langsung voice chat sambil ada yang nge-spam “F to respect”.
Politik uang diganti jadi gift Nitro.
Hasil cepat? Tinggal screenshot poll, nggak perlu quick count pake studio TV miliaran.
Jadi, pertanyaan rakyat sederhana:
“Kalau Nepal bisa hemat, kenapa Indonesia harus jadi sultan setiap lima tahun sekali?” 🤔.***