InsidePolitik—Berbagai perangai buruk Miftah alias Taim makin dibongkar oleh netizen. Miftah alias Taim belakangan kesal karena tak diakui sebagai keturunan Kiai Muhammad Besari.
Dalam pernyataan lengkapnya, keturunan langsung Kiai Muhammad Besari secara tegas memastikan bahwa Miftah alias Taim bukanlah keturunan dari Kiai Muhammad Besari.
Diketahui, Miftah alias Taim hanya mengaku-aku saja sebagai keturunan, padahal Miftah alias Taim adalah anak dari Turut dan cucu dari Mbah Boniran.
Sebelumnya, eks Utusan Khusus Presiden itu sudah beberapa kali menuai kontroversi karena sikap tercelanya sebagai orang yang dilabeli sebagai pendakwah.
Salah satu contohnya adalah ketika ia menggoyang-goyangkan kepala istrinya dengan keras di hadapan umum. Parahnya lagi, hijab yang dikenakan sang istri juga sampai berantakan.
Selain itu, kata-kata yang keluar dari mulutnya juga dinilai tak pantas, apalagi untuk seorang pemuka agama.
Bagaimana tidak, dalam beberapa video yang tersebar di media sosial, Miftah kerap melontarkan kalimat tak pantas yang terdengar merendahkan dan mengejek orang lain di depan umum.
Dua korban yang menjadi bahan olok-olokan Gus Miftah adalah penjual es teh, Sunhaji, serta seniman senior Yati Pesek.
Tak sampai di situ saja, belakangan publik juga mulai tak mempercayai omongan Gus Miftah terkait dirinya yang mengaku sebagai keturunan dari Kiai Ageng Muhammad Besari.
Kiai Ageng Muhammad Besari merupakan seorang ulama besar dari Ponorogo yang lahir pada tahun 1729.
Putra dari Kiai Anom Besari itu merupakan sosok bangsawan yang memilih hidup seperti orang awam.
Kiai Ageng Muhammad Besari juga menjadi pendiri Pondok Pesantren Tegalsari, salah satu pesantren tertua di Nusantara, atau dikenal juga dengan nama Pesantren Gebang Tinatar.
Pernyataan Miftah Maulana sebagai cucu dari sang kiai, membuat keturunan kedelapan Kiai Ageng Muhammad Besari memberikan klarifikasi. Menurutnya, tidak ada nama Gus Miftah atau Miftah Maulana dalam data silsilah keluarga mereka.
Pernyataan tersebut lalu membuat publik meragukan, jika pendakwah kontroversial itu masih menjadi bagian dari keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari. Sebab, orangtuanya juga hanya seorang petani dan pedagang sayur.
Gus Miftah tampaknya lama-lama kesal, karena tak diakui sebagai keturunan sang kiai. Ia pun menumpahkan kekesalannya itu dalam sebuah pengajian akbar di Tegalsari pada Jumat (13/12/2024) lalu.
Di tengah pengajian tersebut, eks Utusan Khusus Presiden itu sempat membahas soal asal-usul keluarga sang kiai.
Setelah selesai membahasnya, Gus Miftah mengutarakan kekesalannya pada orang-orang yang mengaku sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.
Menurutnya, orang-orang tersebut hanya mengaku-ngaku saja, tapi jika ada acara keluarga tidak mau mengeluarkan modal.
“Aku itu sebel orang pada ngaku-ngaku cucunya Mbah Muhammad Besari, tapi kalau ada acara, modal aja enggak mau,” ujar Gus Miftah, dikutip dari YouTube KELUARGA DIDIK, Kamis (19/12/2024).
Terlihat kesal, Gus Miftah juga mengomel kalau dirinya tak masalah apabila tidak diakui sebagai cucu Kiai Ageng Muhammad Besari. Namun, dirinya tetap selalu mau membantu, bila ada acara atau persoalan.
“Saya enggak perlu diakui cucu enggak apa-apa, tapi kalau ada acara aku bantuin,” ujarnya.
Lalu, Gus Miftah juga menyindir balik orang-orang yang mengaku-ngaku sebagai keturunan sang kiai, tapi enggan mengeluarkan modal dan malah mencari keuntungan dari makam Muhammad Besari.
“Sekarang semuanya rebutan merasa cucunya mbah Muhammad Besari, tapi enggak mau merawat makamnya mbah Muhammad Besari malah cari untung,” ujarnya.
Menurut pria tersebut, orang-orang tadi menggunakan cara dengan mengajukan proposal dan meminta bantuan untuk makam sang kiai. Namun, hasilnya justru tidak digunakan untuk merawat makam.
“Bikin proposal kesana-sini tapi hasilnya nggak buat makam. Yang modelnya kayak gitu, jan**k banget,” imbuh Gus Miftah dengan nada tinggi karena mengomel.