InsidePolitik–Ketua Fraksi NasDem DPR Viktor Laiskodat menyebut pernyataan Bahlil soal kursi Ketua MPR hasil tukar guling sangat tak elok.
Ia menegaskan penetapan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR sesuai mekanisme yang diatur dalam Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2024.
Viktor mengatakan pernyataan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia yang mengatakan kursi untuk Muzani sebagai ‘tukar guling’ kursi menteri Golkar itu tak elok. Hal itu bisa mengusik koalisi pemerintah.
“Pernyataan semacam ini bisa mengusik kekompakan dan soliditas koalisi yang seharusnya tidak elok dilontarkan oleh ketua umum partai anggota koalisi,” kata Viktor.
Viktor menjelaskan pemilihan Ahmad Muzani berdasarkan musyawarah mufakat. Ketentuan itu tertuang dalam Pasal 19 Ayat (1) sampai (11) Peraturan MPR 1/2024.
“Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2024 menyatakan pemilihan Ketua MPR dilakukan secara musyawarah mufakat atau dipilih dengan cara pemungutan suara oleh seluruh anggota MPR, dan yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua MPR dalam sidang paripurna,” ucapnya.
Dia pun menegaskan partai-partai anggota koalisi pendukung pemerintah semestinya menjaga kekompakan demi menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Kekompakan dan kerja sama serta soliditas adalah kunci bagi koalisi dalam merealisasikan visi dan misi pemerintahan Prabowo-Gbran lima tahun ke depan,” katanya.
Sebelumnya, Bahlil mengungkap cerita ‘tukar guling’ di balik delapan jatah kursi partainya dalam Kabinet Merah Putih yang dilantik Presiden Prabowo Subianto.
“Waktu itu MPR dikonsesuskan untuk diberikan kepada partai sahabat kita yang memenangkan Pilpres, kami kan enggak bisa lawan presiden pak, kalau kami lawan presiden repot semua kan,” kata Bahlil dalam pidatonya di peringatan 60 tahun HUT Golkar, Senin (21/10).