InsidePolitik–Wapres Filipina Sara Duterte mengancam akan membunuh Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr jika dirinya terbunuh.
Melansir CNA, Sara menyampaikan bahwa ia telah berbicara dengan seorang pembunuh bayaran dan menginstruksikan membunuh Marcos, istrinya, dan Ketua DPR Filipina jika ia dibunuh.
Pernyataan itu membuat Istana Kepresidenan Filipina bersumpah untuk mengambil tindakan serius.
“Saya telah berbicara dengan seseorang. Saya bilang, jika saya terbunuh, bunuhlah BBM (Bongbong Marcos), (ibu negara) Liza Araneta, dan (Ketua DPR) Martin Romualdez. Tidak main-main. Tidak main-main,” kata Sara Duterte dalam konferensi pers, Sabtu (23/11).
“Saya bilang, ‘jangan berhenti sampai Anda membunuh mereka’ dan kemudian dia mengiyakan,” lanjutnya.
Kemarahan Sara ini adalah yang terbaru dari serangkaian tanda-tanda dari perseteruan di politik Filipina.
Pada Oktober lalu, ia menuduh Marcos tak kompeten dan mengatakan bahwa ia telah membayangkan untuk memenggal kepala sang presiden.
Keduanya memang telah berselisih mengenai di antaranya kebijakan luar negeri hingga perang mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte terhadap narkoba.
Di Filipina, wakil presiden dipilih secara terpisah dengan presiden dan tak memiliki tugas resmi. Banyak wakil presiden yang melakukan kegiatan pembangunan sosial, sedangkan beberapa lainnya ditunjuk untuk menduduki jabatan di kabinet.
Sara Duterte merupakan putri dari mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Hal itulah yang membuatnya dijuluki nepo baby.
Sara mengundurkan diri dari kabinet pada Juni lalu, namun tetap menjabat sebagai wakil presiden.
Hal ini menandakan runtuhnya aliansi politik yang membantunya dan Marcos untuk mengamankan kemenangan pemilu 2022 dengan selisih suara yang besar.
Dilansir dari Reuters, sejak 2007, Sara terpilih dan menjabat sebagai Wakil Wali Kota Davao. Ia menduduki posisi itu hingga 30 Juni 2010.
Selanjutnya pada 2010, Sara menjabat sebagai Wali Kota Davao menggantikan sang ayah. Hal itu membuatnya menjadi wali kota perempuan pertama di Davao sampai 30 Juni 2013.
Selang tiga tahun kemudian, pada 30 Juni 2016, Sara lagi-lagi mengemban jabatan Wali Kota Davao hingga 17 Maret 2022.
Setelahnya, ia pun mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden Filipina mendampingi Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong.