InsidePolitik–Seorang petugas KPPS di Bali mengalami keguguran saat menjalankan tugas sebagai anggota KPPS.
Secara keseluruhan, 2 ibu hamil anggota KPPS keguguran, 1 orang meninggal dunia karena kelelahan serta 3 orang lainnya mengalami kecelakaan hingga patah tulang saat distribusi surat panggilan kepada warga.
“Kami ikut prihatin dan berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya petugas kami di lapangan. Saat ini kami pastikan bahwa semua yang mengalami insiden akan difollow up oleh petugas kami di lapangan untuk mendapatkan hak-haknya sesuai dengan amanat atau aturan yang berlaku,” ujar Komisioner KPUD Bali Gede John Darmawan.
Total semua anggota KPPS yang mengalami musibah ada 6 orang. Dari 6 orang tersebut, sebanyak 4 orang sudah teridentifikasi.
Sementara yang dua lainnya, pihak KPUD Bali masih menelusuri data secara detail sebab belum ada laporan secara lengkap. Korban pertama adalah I Gede Agus Febrianayoga.
Pria berusia 34 tahun ini merupakan anggota KPPS di Desa Globleg, Kecamatan Banjar. Gede mengalami luka berat hingga patah bahu akibat kecelakaan dalam rangka pembuatan TPS.
Saat ini dalam proses perawatan dan penyembuhan. Korban kedua adalah Komang Wana Sari yang juga adalah anggota KPPS Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Pria 29 tahun ini pingsan saat sedang pencoblosan dan penghitungan suara dan langsung dibawa ke RS terdekat. Korban pingsan karena asam lambung naik akibat terlambat makan.
Korban ketiga adalah Luh Merry Sudaryani yang juga adalah anggota KPPS di Desa Tamblang Kecamatan Kubutambahan Buleleng. Ibu muda berusia 34 tahun ini mengalami pendarahan hingga keguguran dengan usia kehamilan 3 bulan.
Saat ini sudah dalam penanggulangan medis dan sudah dalam kondisi stabil. Keempat adalah korban meninggal dunia yakni Muhammad Arif. Pria berusia 65 tahun ini merupakan anggota KPPS di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.
Korban meninggal dunia usai pungut hitung terindikasi dari keluarga karena kelelahan. Jenazahnya saat ini sudah di rumah duka milik keluarga. “Kami keluarga besar KPUD Bali menyampaikan turut berdukacita yang mendalam atas musibah ini,” ujarnya.
Selain 4 orang korban yang sudah teridentifikasi, pihaknya sudah menerima laporan tentang seorang ibu muda yang juga anggota KPPS di Kabupaten Tabanan yang juga mengalami keguguran. Korban ternyata sedang hamil muda.
Sementara 1 orang lain lagi di Kabupaten Karangasem yang juga mengalami kecelakaan. Data dan identitas dari dua korban terakhir ini sudah dikantongi petugas di lapangan.
“Kami belum menerima laporan data resmi tentang identitas dari dua korban terakhir, namun kejadian di lapangan memang benar adanya,” ujarnya.
John menegaskan, selama proses perekrutan anggota KPPS, semua syarat sudah terpenuhi, termasuk cek up lengkap kesehatan. Dan semuanya lolos seleksi hingga test wawancara. Namun belum diketahui secara pasti hingga insiden ini terjadi selain yakn kasus kecelakaan. Secara regulasi juga tidak ditemukan larangan bagi ibu hamil untuk menjadi anggota KPPS.
Pihaknya menerima laporan bahwa kedua ibu hamil tersebut dinyatakan sehat dan bahkan salah satu yang belom diketahui identitasnya mengaku dirinya tidak hamil dan lolos cek up kesehatan. Terhadap berbagai insiden ini, KPUD Bali akan memproses seluruh asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan dan akan terbayar pada waktunya.