InsidePolitik–Cawalkot Bandar Lampung, Reihana dapat curhatan soal honor rukun tetangga (RT) yang tak kunjung keluar hingga persoalan banjir.
Reihana menerangkan, aspirasi dan keluhan masyarakat sangat beragam, seperti
persoalan honor RT, Lurah, Kepala Lingkungan, ataun persoalan klasik mengenai
banjir.
“Kebanyakan minta honor tolong diselesaikan, kemudian juga ada dari Forum
Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) meminta agar Panjang lima tahun tidak hanya
dua tahun saja,” ujar Reihana.
Menurutnya, persoalan klasik banjir di Kota Bandar Lampung harus diselesaikan
apabila pemimpin memiliki komitmen yang kuat.
“Masyarakat ingin banjir diatasi, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan,
tapi minimal setiap tahun banjir itu harus berkurang. Untuk mengatasi banjir, seorang
pemimpin harus punya political will (komitmen) jadi bukan sekedar lips service
(kalimat penenang),” kata Reihana.
Dalam kesempatan itu, Reihana mengungkap terdapat selama masa kampanye, yaitu
kekhawatiran masyarakat apabila hadir mengikuti kegiatan yang diikuti.
“Saat itu ada kegiatan maulid nabi di suatu pondok, pihak pondok bilang ada sekitar
500 peserta. Kita siapkan sarana prasana, termasuk konsumsi dan lainya, ternyata yang
dateng setengahnya tidak ada. Kita tanya, kendalanya mereka tidak berani datang,”
bebernya.
Lebih lanjut mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung ini berharap,
kompetensi Pilkada harus dilakukan dengan sehat.
“Sebenarnya kita ingin bersaing secara sehat, tidak ada intimidasi dan lain-lain, tapi kenyataannya seperti itu,” kata Reihana