INSIDE POLITIK— Pemerintah Provinsi Lampung terus menunjukkan komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi. Hal ini ditegaskan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dalam Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Tahun 2025 yang digelar di Ruang Sakai Sambayan, Komplek Kantor Gubernur, Kamis (24/7/2025).
Gubernur Mirza menekankan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya soal teknis atau kepatuhan administratif, tetapi soal membangun ulang budaya pemerintahan yang bersih, terbuka, dan melayani.
“Reformasi birokrasi itu bukan sebatas sistem, tapi soal membentuk budaya baru, menjadikannya kebiasaan sehari-hari dalam pemerintahan yang profesional dan berorientasi pada pelayanan,” ungkapnya.
Sebagai langkah konkret, Pemprov Lampung terus memperkuat digitalisasi layanan publik. Salah satu inovasi unggulan yang diperkenalkan adalah aplikasi Lampung In — platform digital yang mengintegrasikan layanan administrasi, perizinan, kesehatan, pendidikan, dan kanal pengaduan publik.
“Aplikasi ini bukan hanya mempercepat layanan, tapi juga menjadi alat kendali dalam mempersempit ruang penyimpangan birokrasi,” jelas Gubernur Mirza.
Inisiatif tersebut juga selaras dengan delapan indikator utama Monitoring, Controlling and Prevention (MCP) yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam program ini, Provinsi Lampung mencatatkan skor 87,48 hingga akhir 2024 — capaian yang mencerminkan kemajuan signifikan dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Delapan area strategis MCP meliputi: perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang/jasa, pelayanan publik, manajemen ASN, pengelolaan aset daerah, optimalisasi pendapatan, penguatan peran APIP, serta kerja sama antarlembaga.
Namun, Gubernur Mirza menegaskan bahwa capaian angka tinggi bukan akhir dari perjuangan. Ia mengingatkan jajarannya untuk tidak puas diri dan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam pencegahan korupsi.
“Pemberantasan korupsi bukan kerja satu institusi. Kita harus ubah paradigma ‘egosistem’ menjadi ‘ekosistem’. Kolaborasi adalah kuncinya,” tegasnya.
Ia juga mengajak semua pihak menjadikan Lampung sebagai role model daerah yang mengedepankan keberanian, integritas, dan tanggung jawab dalam pelayanan publik.
“Kejujuran mungkin tak membuat kita sampai lebih cepat, tapi pasti mengantar kita tiba dengan selamat,” tutup Gubernur dengan pesan yang menggugah.***