InsidePolitik–Pilkada serentak dihiasi pasangan suami istri yang maju secara bersamaan.
Di Lampung Tengah, wacana Mardiana untuk maju melawan mantan suaminya Musa Ahmad di Pilkada Lamteng hampir berhasil, hanya saja Mardiana tak mendapatkan perahu.
Demikian juga dengan Herman HN, seandainya tak dijegal oleh NasDem ia mungkin akan maju di Pilgub Lampung, dan istrinya Eva Dwiana maju kembali di Pilwakot Bandar Lampung.
Sedangkan, dibeberapa daerah lain di Indonesia yang memiliki hubungan suami istri juga terlihat, misalnya di Pilgub Sulsel dan Pilwalkot Makassar.
Di Sulawesi Selatan ada suami istri Moh Ramdhan Pomanto atau Danny dan Indira Yusuf Ismail.
Danny Pomanto yang merupakan Wali Kota Makassar bertarung di Pilgub Sulsesl, sementara Indira menjadi bakal calon di Pilwalkot Makassar.
Danny Pomanto maju di Pilgub Sulsel berpasangan dengan Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad dengan diusung oleh PDIP, PPP dan PKB.
Sementara istrinya, Indira, maju sebagai bakal calon Wali Kota Makassar berpasangan dengan anak dari Wakil Ketua PPP, Amir Uskara yakni, Ilham Fauzi Uskara yang diusung oleh PDIP, PPP, PKB dan Gelora.
Danny mengaku dirinya tidak pernah mendorong istrinya maju di Pilwakot Makassar. Namun, dia mengklaim, istrinya maju di Pilwalkot Makassar itu karena keinginan masyarakat.
“Saya juga tanya, ‘Kenapa kau mau majukan ibu?’, dia mengatakan bahwa ini traumanya orang Makassar. Bagaimana Makassar ditinggalkan dua tahun kemudian turun dari WTP menjadi WDP kemudian kita bangkit bangkit kembali. Pelayanan masyarakat turun semua sekarang kembali Makassar juara di Indonesia,” kata Danny.
Danny menegaskan bahwa majunya Indira Yusuf Ismail maju sebagai bakal calon Wali Kota Makassar tidak ada nepotisme.
Jika ada bukti dirinya melakukan nepotisme selama menjabat sebagai Wali Kota Makassar, Danny siap melarang istrinya untuk mundur di Pilkada serentak.
“Selama 10 tahun saya menjabat, teman-teman bisa buktikan kalau ada keluarga saya, anak, saudara, ipar yang urus proyek dan urus jabatan selama 10 tahun, kalau ada buktikan satu saya suruh ibu mundur. Jadi tidak perlu menunggu ibu jadi walikota untuk nepotisme, betul-betul karena tuntutan masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, ada pula di Maluku. Abdullah Vanath dan Rohani Vanath pasangan suami istri yang sama-sama maju di Pilkada serentak 2024.
Vanath maju sebagai bakal calon wakil gubernur Maluku, sementara Rohani menjadi bakal calon Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur.
Abdullah Vanath maju sebagai wakil gubernur Maluku mendamping Hendrik Lewerissa yang mengambil posisi sebagai bakal calon gubernur Maluku. Hendrik adalah anggota DPR RI terpilih dapil Maluku dari fraksi Gerindra.
Abdullah Vanath dan Hendrik Lewerissa maju di Pilgub Maluku dengan dukungan Partai Gerindra, PPP, dan Perindo.
Sementara Rohani, maju bertarung di Pilkada Seram Bagian Timur berpasangan dengan kader Gerindra Madja Rumatiga.