InsidePolitik–Cagub Bengkulu petahana, Rohidin Mersyah diduga memungut uang kepada pegawai untuk modal maju Pilgub Bengkulu.
“Pungutan kepada pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Diungkapkan bahwa uraian lengkap perkara tersebut beserta siapa saja pihak yang terlibat di dalamnya akan disampaikan dalam konferensi pers yang dijadwalkan berlangsung sore ini.
Alex juga membenarkan tim penyidik KPK menangkap tujuh orang dalam OTT di Bengkulu.
“Saya baru dapat laporan dari staf yang membenarkan ada giat penindakan di Bengkulu. Ada tujuh orang diamankan,” ujarnya.
Salah satu pihak yang diperiksa oleh KPK Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka KPK, Cagub Bengkulu petahana, Rohidin Mersyah percaya diri bakal menangkan Pilgub Bengkulu.
“Saya percaya betul Ibu Meriani adalah wanita tangguh, wanita kuat, wanita hebat yang akan mampu mengkonsolidasi bahwa Romer InsyaAllah pasti menang,” kata Rohidin.
Rohidin mengklaim, bahwa dirinya sangat kuat menghadapi persoalan hukum di KPK.
“Bagi saya ini hal yang biasa dalam proses politik, dan saya sangat menghargai semua pihak. Maka dari itu sekali lagi saya minta, kepada seluruh pendukung Romer, untuk tetap solid, tetap teguh dengan pendirian, rapatkan barisan di bawah, pastikan 27 November yang akan datang kita akan jadi pemenang,” pungkas Rohidin.
Rohidin Mersyah diketahui kembali maju di Pilkada 2024 sebagai Cagub Bengkulu berpasangan dengan Meriani. Pasangan ini diusung 4 partai politik, yaitu Golkar, PKS, Hanura, dan PPP.