InsidePolitik—Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid akhirnya sepakat berdamai terkait polemik kepengurusan Kadin.
Perdamaian itu di mediasi oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Saat itu, Anindya Bakrie juga mengajak Arsjad Rasjid bertukar posisi. Anin sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, dan Arsjad jadi Ketua Dewan Pertimbangan.
Dalam kesempatan itu, awalnya Anin bercerita latar belakang pertemuan dirinya dengan Arsjad di Rumah Dinas Menteri ESDM, Jakarta, Jumat (27/9/2024). Kata dia, pertemuan itu sebenarnya hanya kebetulan. Saat dirinya mau silaturahmi ke Bahlil, di situ ada juga Arsyad.
Meski kebetulan, ia menyebut, pertemuan itu berbuah manis. Di hadapan Bahlil, Anin dan Arsjad sepakat merapatkan barisan untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Sebagai Ketua Formatur Kadin, Anin diberi kesempatan untuk menyusun formasi baru, sebelum Selasa (15/10/2024). Sebab itu, dirinya ingin memberi kesempatan kepada orang-orang terbaik masuk dalam jajaran kepengurusannya.
Putra Aburizal Bakrie ini usul agar Kadin menggunakan format ketua umum didampingi ketua dewan pertimbangan. Adapun nama yang diusulkan adalah Arsjad.
“Saya sangat terbuka apabila Pak Arsjad mendampingi saya. Sekarang karena sudah diberikan amanat, 14 September jadi ketua umum, saya sangat terbuka apabila Pak Arsjad mendampingi saya tentunya di dewan pertimbangan,” ungkap Anin.
Sekadar informasi, usulan Anin bisa dibilang tukeran jabatan. Karena hasil Munas Kadin 2021, Anin menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, sementara Arsjad sebagai Ketua Umumnya.
“Usulannya sudah jelas. Mirip kayak 3 tahun yang lalu. Jadi, kalau misalnya ada ketua umumnya, mungkin ada ketua pertimbangannya. Dan saya sih sangat welcome,” aku Anin.
Dia juga menegaskan, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin pada Sabtu (14/9/2024) sudah sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Dia maju setelah diusung oleh Kadin Provinsi dan anggota luar biasa (ALB).
Sementara, Arsjad mengaku, pertemuannya dengan Anin dan Bahlil membahas soal masa depan Kadin. Ketiganya sepakat, Kadin harus mementingkan kepentingan bangsa dan negara.
“Kadin Indonesia, baik di pusat maupun daerah akan terus fokus sebagai mitra strategis Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya, melalui unggahan di Instagram.