InsidePolitik—Adik presiden terpilih Hashim Djojohadikusumo menyebut Prabowo akan membentuk Kementerian Perumahan Rakyat.
Selama ini, lanjut Hashim, bidang perumahan rakyat berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selain program Makan Bergizi Gratis, pemerintahan terpilih bakal ‘membangkitkan’ kembali kementerian yang dulu pernah ada yakni Kementerian Perumahan.
“Ini salah satu program yang Prabowo ingin jalankan karena ini sangat serius menurut pemerintah. Ada hampir 11 juta keluarga menunggu rumah layak huni. Mereka menunggu antrean yang dilaksanakan sejak 10 tahun lalu,” kata Hashim.
Selain hampir 11 juta keluarga menunggu rumah layak huni, ada 27 juta rumah yang dianggap tidak layak huni.
Dia menyebut berarti setidaknya ada 37 juta keluarga menunggu rumah layak huni atau menghuni rumah kurang layak.
Rumah belum layak huni ini berarti kondisi rumah kurang sehat sebab akses air bersih dan listrik terbatas. Kemudian ada rumah yang masih beralaskan tanah. Kondisi demikian jelas menjadi faktor anak mengalami stunting.
“Maka Pak Prabowo sudah putuskan program besar, program besar ini 2 juta unit rumah di pedesaan setiap tahun dan 1 juta unit apartemen di perkotaan setiap tahun,” kata Hashim.
Untuk mendukung hal itu, Hashim mengaku sudah ke luar negeri untuk bertemu sejumlah investor termasuk investor dari China dan Qatar. Dia mengklaim, banyak yang mau berinvestasi.
Sementara itu, pembangunan rumah tentu memerlukan lahan. Dia mengakui akuisisi lahan memang sangat sulit. Namun muncul ide untuk membangun kompleks perumahan di kawasan PD Pasar Jaya.
Dia pun optimistis bahwa pembangunan perumahan dan real estate bakal jadi bisnis menguntungkan. Belajar dari pengalaman China, bisnis perumahan pernah memenuhi 25 persen GDP China selama 35 tahun.
Sementara di Indonesia, perumahan saat ini menyumbang 14 persen GDP negara.
“Nah, dengan perumahan ini, program kita ini, kita ingin mencapai juga 25 persen. Maka, kita sangat optimis,” imbuhnya.