InsidePolitik–Alhamdulillah, yang diharapkan rakyat Indonesia akhirnya terjadi. Miftah akhirnya mundur dari jabatan staf utusan khusus presiden.
Keputusan itu dia buat setelah dikritik publik karena mengolok-olok penjual es teh.
Kejadian itu bermula saat Miftah diundang sebagai pendakwah di acara “Magelang Bersholawat” di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (20/11).
Saat itu, ada seorang penjual es teh bernama Sunhaji yang menjajakan dagangan di tengah-tengah jemaah.
Sejumlah jemaah meminta Miftah untuk memborong dagangan Sunhaji. Miftah meresponnya dengan bertanya ke Sunhaji dari atas panggung.
“Es tehmu iseh okeh ora? Masih? Yo kono didol (es teh kamu masih banyak enggak? Ya sana dijual), goblok,” kata Miftah pada kesempatan itu.
“Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir),” lanjutnya.
Momen itu terekam video dan viral di internet. Warganet mempertanyakan adab Miftah selaku dai dan pejabat publik. Publik mempermasalahkan kata kasar yang digunakan Miftah untuk mengolok-olok rakyat kecil.
Usai ramai, Presiden Prabowo Subianto menegur Miftah. Lalu Miftah meminta maaf secara langsung ke Sunhaji. Video permintaan maaf kembali viral karena gestur Miftah dianggap merendahkan Sunhaji.
Gelombang kritik tak surut. Video lama Miftah pun bertebaran di internet. Ada video yang memperlihatkan Miftah menggoyang-goyang kepala istrinya saat menonton musik. Ada pula video Miftah mengolok seniman sepuh Yati Pesek dengan kata “lonte”.
Sejumlah petisi daring dibuat warganet. Mereka mendesak Prabowo untuk mencopot Miftah dari jabatannya.
Miftah menggelar jumpa pers kemarin. Dia menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12).
Miftah tak mengungkap latar belakang atau alasan utama di balik keputusannya ini.
Miftah mengklaim keputusannya ini diambil bukan karena tekanan dari pihak lain, melainkan rasa cinta dan hormat, serta tanggungjawabnya kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikannya amanah.
Pengunduran diri itu diterima Istana. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menghormati keputusan tersebut.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan keputusan Miftah Maulana Habiburrahman mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden usai mendapat kritik keras karena mengolok-olok penjual es teh merupakan tindakan bertanggung jawab dan kesatria.
“Beliau sadar. Beliau salah ucap, beliau bertanggung jawab. Saya kira kita hargai sikap kesatria itu,” kata Prabowo.