InsidePolitik–Peluang Anies di DKI makin kecil, pasca PKB menyebut bakal berkoalisi dengan Gerindra di pilkada 3 provinsi termasuk DKI.
Hal ini disampaikan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ahmad Iman Sukri menanggapi pertemuan antara Cak Imin dan Prabowo sebelumnya.
Iman mengatakan partainya akan bekerja sama dengan Gerindra pada Pilkada di tiga provinsi. Dia mengatakan hal itu merupakan sinergi PKB dengan Presiden terpilih yang juga Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.
“Kemungkinan kita bareng pimpinan Gerindra di Pilkada DKI, termasuk (Jawa) Barat juga kami akan bareng Gerindra. Jadi ini untuk menunjukkan sinergi dengan presiden terpilih nanti. Kalau tidak salah Jawa Tengah juga. Tiga provinsi kalau tidak salah ini, DKI, Jawa Barat, dan Jawa Tengah,” kata Iman di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.
Iman tak menjawab secara rinci siapa nama yang akan diusung di tiga Pilkada itu. Dia mengatakan nama-nama calon kepala daerah di tiga provinsi itu akan diumumkan secara resmi dalam waktu dekat.
“Soal namanya belum muncul siapa, yang definitif nanti dalam waktu dekat akan disampaikan secara resmi,” tutur Iman.
Dia mengatakan PKB akan mengumumkan nama-nama yang akan diusung paling lambat 20 Agustus 2024. Dia mengatakan pengumumkan akan dilakukan sebelum muktamar.
“Iya, sebelum Muktamar (PKB) akan selesai semua,” ujar Iman.
Sebelumnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menemui Prabowo Subianto di kediamannya di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada (8/8).
Cak Imin mengatakan pertemuan ini membahas banyak persoalan negara, termasuk Pilkada 2024.
“Tadi (ketemu), sudah lama nggak silaturahmi dan hari ini kita bersama-sama silaturahmi antara Pak Prabowo sebagai, macam-macam lah, nanti kita kasih tahu. Ini membahas negara ini bukan pilkada saja,” ungkap Cak Imin.
Pertemuan Cak Imin berlangsung selama 1 jam 30 menit sejak kedatangannya di rumah dinas Prabowo. Namun, Cak Imin tidak merinci apakah pertemuan ini termasuk membahas mengenai bergabungnya PKB ke dalam KIM.
Sebelumnya, arah dukungan PKS kepada Anies juga bakal berubah, menyusul adanya keinginan PKS untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).