InsidePolitik–Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) temukan sayur basi di pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu daerah.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengungkapkan dari hasil pengawasan, pihaknya menemukan indikasi adanya makanan yang tidak layak edar seperti sayur basi untuk program MBG di salah satu daerah.
Ia memastikan makanan yang tidak memenuhi standar itu tidak sampai ke tangan penerima manfaat.
“Ada beberapa yang seharusnya sudah hampir sampai terus kita cegah, ini jangan diberikan karena mungkin ada hal yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan,” tutur Ikrar.
“Ada sayur yang basi intinya begitu, sayur yang basi ini kita cegah untuk tidak tidak didistribusikan itu contohnya,” imbuhnya.
Namun, Ikrar enggan membeberkan lebih jauh ihwal lokasi ditemukannya kasus makanan tidak layak edar itu.
“Tidak elok kalau saya menyampaikan tempatnya. Karena kami tidak mau menimbulkan kepanikan. Tapi kami ingin tunjukkan bahwa BPOM sudah berperan di garis terdepan untuk kesuksesan MBG ini,” katanya.
“Seluruh Balai Besar dan UPT bekerja bersinergi, mulai dari bagaimana mengevaluasi produk yang akan diberikan, bagaimana dapurnya, bagaimana produknya,” ujar Taruna lagi.
Untuk diketahui, BPOM telah dilibatkan dalam program MBG sejak 2 Januari 2025, dengan cakupan 13 item pekerjaan.
Lembaga ini berperan penting dalam memastikan kualitas makanan yang disalurkan melalui program ini.
“Tupoksi BPOM mencegah terjadinya makanan yang diberikan kepada para anak sekolah ini bisa menyebabkan, misalnya, keracunan atau gizinya tidak pas,” jelas Ikrar.