INSIDE POLITIK – Taufik Hidayat resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Lampung masa bakti 2025–2029 dalam Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) yang digelar di Hotel Arte, Bandar Lampung, pada Kamis (26/6/2025).
Terpilihnya Taufik merupakan hasil dari dinamika demokratis dalam forum Musorprovlub, setelah pesaing kuatnya, Ketua IPSI Lampung Faishol Djausal, secara mengejutkan mengundurkan diri dari pencalonan, meskipun sebelumnya mendapat dukungan mayoritas dari cabang olahraga dan KONI kabupaten/kota.
“Dengan berbagai pertimbangan, termasuk faktor usia, saya memutuskan untuk mundur. Namun saya tetap akan ada di belakang, mendukung dan bertanggung jawab secara moral,” ujar Faishol Djausal dalam pernyataannya yang disambut apresiasi peserta forum.
Sebelumnya, Faishol telah mengantongi 64 surat dukungan, namun hanya 58 yang memenuhi syarat. Sedangkan Taufik mengumpulkan 16 dukungan, dengan 14 yang lolos verifikasi.
Dengan terpilihnya Taufik secara aklamasi, kepemimpinan KONI Lampung memasuki babak baru. Mantan Kepala Bappeda Lampung itu menegaskan fokus utamanya ke depan adalah konsolidasi internal dan pembinaan atlet secara berjenjang di tiap-tiap cabang olahraga (Cabor).
“Kita harus apresiatif terhadap masukan dari seluruh anggota KONI kabupaten/kota dan cabor. Fokus saya adalah membangun sistem pembinaan yang terstruktur dan menyeluruh,” ungkap Taufik Hidayat saat diwawancarai awak media.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor — mulai dari pemangku kebijakan, dunia usaha, hingga masyarakat — dalam membangun olahraga Lampung.
“Keberhasilan olahraga tidak datang dari satu orang atau satu kelompok. Ini kerja kolektif yang membutuhkan sinergi, kepercayaan, dan dukungan bersama,” tegasnya.
Taufik mengusung visi menjadikan KONI Lampung sebagai lembaga pembina olahraga yang berintegritas, unggul, dan kolaboratif, dengan misi menjangkau prestasi olahraga di level nasional maupun internasional.
Kepemimpinan Taufik diharapkan mampu membawa angin segar dalam ekosistem olahraga daerah, khususnya dalam menjawab tantangan pembinaan prestasi jangka pendek menuju ajang nasional seperti PON, serta jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.***