INSIDE POLITIK– Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Persampahan Kabupaten Tanggamus, Rabu (5/11/2025), bertempat di Serumpun Padi, Gisting. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pengelolaan limbah dapur MBG (Makanan Bergizi Gratis) agar tetap ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Rakor dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hendra Wijaya Mega yang mewakili Bupati Tanggamus Moh. Saleh Asnawi. Tema yang diangkat dalam pertemuan ini adalah “Pengelolaan Limbah Cair Domestik dan Limbah Padat Domestik Dapur MBG”, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menangani limbah dapur MBG yang kini menjadi perhatian serius.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanggamus Keimas Yusfi, perwakilan OPD, Satgas MBG, Koordinator Wilayah Tanggamus Panji Kurniawan bersama 33 Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi, Camat Gisting Purwanti, serta narasumber praktisi pengelolaan limbah, yaitu Indriansyah Zaini Umar untuk limbah cair domestik dan Nurul Ihwan untuk limbah padat domestik. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, satgas, pengelola dapur, dan masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan limbah yang efektif.
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Hendra Wijaya Mega, Wakil Bupati Tanggamus Agus Suranto menekankan bahwa rakor ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan limbah dapur MBG. “Saat ini terdapat 34 dapur MBG di Kabupaten Tanggamus, terdiri dari 31 dapur yang telah beroperasi, 2 dapur yang belum beroperasi, dan 1 dapur yang berhenti beroperasi. Dengan jumlah ini, pengelolaan limbah cair dan padat menjadi tantangan tersendiri yang membutuhkan penanganan terpadu agar tidak menimbulkan pencemaran atau gangguan sanitasi di sekitar lokasi,” ujar Wabup.

Rakor ini membahas secara mendalam berbagai strategi pengelolaan limbah. Salah satunya adalah penerapan pemilahan sampah sejak sumbernya, pemanfaatan limbah organik menjadi kompos atau biogas, serta pengolahan limbah cair menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang sesuai dengan baku mutu Permen LHK Nomor 11 Tahun 2025. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola dapur MBG juga menjadi prioritas, agar pengelolaan limbah berjalan lebih profesional dan berkelanjutan.
Narasumber yang hadir memberikan paparan teknis mengenai inovasi pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Indriansyah Zaini Umar memaparkan metode pengolahan limbah cair yang aman dan efisien, sementara Nurul Ihwan menekankan pentingnya pengolahan limbah padat melalui kompos dan daur ulang. Diskusi interaktif ini menjadi momen penting bagi pengelola dapur MBG untuk mendapatkan pemahaman langsung terkait praktik terbaik pengelolaan limbah.
Wabup Agus Suranto juga menekankan bahwa pengelolaan limbah bukan sekadar persoalan teknis, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. “Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, kita bisa mewujudkan pengelolaan limbah MBG yang lebih baik, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Rakor ini diakhiri dengan seruan agar seluruh pihak menjadikan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor. Tujuannya jelas: membangun Kabupaten Tanggamus yang bersih, sehat, berdaya saing, dan mampu mengelola limbah secara profesional. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan hidup, tetapi juga mendukung kelancaran program MBG dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat luas.***














