InsidePolitik–Cawalkot Bandar Lampung nomor urut 01, Reihana menyindir Eva-Deddy terkait sekolah gratis yang ternyata masih banyak pungutan kepada siswa.
“Kalau memang sekolah itu dikatakan gratis, kami ingin gratis yang sebenarnya. Bukan hanya sebutan gratis tapi masih ada pungutan di sana-sini,” kata Reihana dalam Debat Pilkada Bandar Lampung.
“Anak susah untuk ikut ujian karena tidak sanggup membayar uang pendaftaran. Anak lulus ada surat tanda kelulusan, namun tidak bisa mengambil ijazahnya karena harus membayar semua yang harus dilaksanakan. Apakah itu yang dikatakan sekolah gratis,” tanya Reihana.
Maka jika paslon 01 Reihana dan Ari terpilih jadi Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung, Reihana menyebut akan menyiapkan anggaran khusus agar program pendidikan gratis benar-benar bisa berjalan.
“Jadi kami ingin nanti ke depan ini ada pos khusus untuk membiayai yang tadinya dikatakan gratis tapi tidak gratis. Dan yang paling penting lagi sinergitas untuk mengentaskan kemiskinan dan harmonisasi dengan pemerintah pusat,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, calon Walikota nomor urut 02, Eva Dwiana menegaskan Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Pendidikan sudah menyiapkan bantuan gratis bagi siswa SD dan SMP.
“Kita sudah berikan fasilitas seperti tes beserta isinya, seragam dua stel, sepatu 2 pasang,” kata Eva Dwiana.
Eva Dwiana menyebut kalau ada sekolah di Bandar Lampung yang masih menarik biaya pendidikan itu di jenjang SMA/SMK. Sementara jenjang itu adalah ranah Pemprov Lampung.
“Menurut Ibu paslon nomor urut 1 mungkin yang nggak bisa bayar Ini kebanyakan SMK SMA. Kalau SMK SMA bukan kapasitas kita, itu kapasitas Provinsi Lampung,” jelasnya.
Eva Dwiana menyatakan komitmennya, jika nantinya aturan dari pemerintah pusat mengembalikan pengelolaan SMA/SMK ke pemda kabupaten/kota, ia siap melanjutkan program bantuan tersebut.
“Nanti kalau diberikan kepada kita (pemkot) oleh pemerintah pusat, akan kita kembalikan lagi billing SMK SMA. Untuk melanjutkan perguruan tinggi juga akan kami lakukan lagi,” tandasnya.