INSIDE POLITIK— Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) sukses menggelar Seminar Pendidikan bertajuk “Transformasi Pendidikan Digital: Menumbuhkan Kemandirian dan Etika pada Gen Z”, Kamis (15/5/2025) di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Acara yang diikuti oleh hampir 200 mahasiswa ini dibuka dengan pertunjukan Tari Sigeh Pengunten oleh lima kader Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PGMI, sebagai simbol penghormatan terhadap budaya lokal.
Seminar ini menghadirkan dua pemateri inspiratif, yakni Fitri Angraini, S.Sos., M.Pd., dosen PGMI sekaligus Direktur Lamban Sastra, dan Aat Mar’atun Sholehah, M.Pd., praktisi pendidikan digital. Hadir pula pimpinan fakultas seperti Prof. Dr. H. Subandi, M.M. (Wakil Dekan III FTK), Dr. Chairul Amriyah, M.Pd. (Ketua Prodi PGMI), dan Deri Firmansah, M.Pd. (Sekretaris Prodi PGMI).
Dalam sambutannya, Prof. Subandi menekankan relevansi tema seminar dengan filosofi budaya Lampung seperti nemui nyimah dan sakai sambayan. Menurutnya, kemajuan teknologi digital tak boleh menghapus nilai-nilai sosial dan etika.
“Teknologi hanyalah alat. Nilai, norma, dan etika tetap menjadi fondasi dalam pendidikan dan kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Ketua HMJ PGMI, Nada Naurah, menyebut seminar ini sebagai bentuk pembinaan karakter mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya cerdas teknologi, tapi juga mandiri dan beretika,” tuturnya.
Dalam sesi pemaparan, Fitri Angraini membedah karakteristik Gen Z yang serba cepat, multitasking, dan kreatif, namun menghadapi tantangan dalam aspek etika berkomunikasi dan berperilaku.
Sedangkan Aat Mar’atun Sholehah menyoroti peluang besar pendidikan digital sebagai alat pembelajaran inovatif, asalkan tetap dibingkai dalam nilai moral dan kemandirian peserta didik.
Ketua Prodi PGMI, Dr. Chairul Amriyah, menyatakan komitmennya mendukung mahasiswa Gen Z untuk terus berkreativitas di tengah tantangan zaman. “Kreativitas digital harus sejalan dengan karakter dan integritas,” katanya menutup acara.***