InsidePolitik–Koalisi masyarakat dari Petisi Masyarakat Jakarta Anti Korupsi (PMJAK) menuntut Bawaslu Jakarta menelusuri indikasi kampanye Cawagub Rano Karno yang didanai dari judi online.
“Hari ini kami ada tambahan barang bukti untuk memperkuat laporan tersebut. Namun sayangnya, laporan kami ditolak oleh petugas Bawaslu,” kata Ketua PMJAK Hasan Assegaf.
Meskipun bukti tambahan berupa foto paslon bersama sindikat judi online yang turut ditangkap dalam kasus Kementerian Komdigi dikembalikan Bawaslu, namun PMJAK tidak patah arang.
Mereka tetap mendesak Bawaslu Jakarta agar melaksanakan tupoksinya dalam menginvestigasi laporan itu guna menciptakan ruang demokrasi yang sehat dan berkualitas di Pilkada Serentak 2024.
Adapun bukti tambahan yang dilampirkan hari ini berupa surat keputusan partai politik. Data itu terungkap, bahwa salah satu tersangka judol di lingkungan Kemkomdigi merupakan bagian dari tim pemenangan peserta Pilkada Jakarta.
“Ini bukti kami mengkonfirmasi bahwa tersangka itu masuk di dalam tim kampanye Pilkada 2024. SK-nya ada, dan SK itulah yang kami serahkan ke Bawaslu Jakarta hari ini,” pungkasnya.
Sebelumnya beredar foto Rano Karno dengan penghubung bandar judi online, ZA, yang sudah ditangkap Polda Metro Jaya. Namun, belakangan foto itu diduga dihapus.