INSIDE POLITIK – DPD Partai Golkar Kabupaten Pringsewu bersiap merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar pada 20 Oktober 2025 mendatang. Perayaan akan digelar di sekretariat DPD Partai Golkar Pringsewu, yang berlokasi di Pekon Podomoro, dan dirancang sebagai momen kebersamaan sekaligus kegiatan sosial bagi masyarakat.
Ketua pelaksana HUT, Sagang Nainggolan, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan dimulai dengan syukuran dan doa bersama, sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang Partai Golkar selama enam dekade. “Kegiatan ini merupakan instruksi dari DPP Partai Golkar untuk dilaksanakan di seluruh DPD kabupaten, termasuk Pringsewu. Tujuannya selain merayakan hari lahir partai, juga mempererat silaturahmi antara pengurus, kader, dan masyarakat,” jelas Sagang.
Selain doa bersama, salah satu agenda utama adalah pembagian sembako murah kepada masyarakat. Sebanyak 1.000 paket sembako disiapkan dengan harga per paket Rp100 ribu, namun masyarakat hanya membayar Rp40 ribu karena subsidi sebesar Rp60 ribu diberikan oleh partai. Setiap paket berisi kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng, yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat menjelang akhir tahun.
Acara juga akan dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur dan kebersamaan. Uniknya, doa penutup akan menghadirkan lima tokoh dari berbagai agama, menegaskan komitmen Partai Golkar terhadap keberagaman dan toleransi. Kegiatan ini tidak hanya menjadi perayaan internal partai, tetapi juga momentum untuk menebarkan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Sagang menambahkan bahwa rangkaian kegiatan HUT ke-60 Partai Golkar ini akan menjadi sarana edukasi dan inspirasi bagi generasi muda kader partai, sekaligus memperkuat citra partai di mata publik. “Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran Partai Golkar tidak hanya dalam politik, tetapi juga dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat koordinasi antara pengurus, kader, dan masyarakat, sehingga Partai Golkar tetap solid dan relevan dalam menghadapi dinamika politik lokal maupun nasional.***