InsidePolitik–Camat Punggur Jamaludin mengaku sempat kaget saat Kepala Kampung (Kakam) Astomulyo menggalang dukungan untuk Musa-Ahsan di Pilkada Lamteng.
Padahal saat itu, Jamaludin mengaku sedang ada agenda kunjungannya menjadi ajang kampanye dan penggalangan dukungan.
Diketahui pada 9 Oktober 2024, Jamaludin ada di lokasi saat Kepala Kampung Astomulyo, Sri Widayat diduga melakukan kampanye Pilkada dan menggalang dukungan hingga videonya viral di media sosial.
Jamaludin pun mengakui bahwa orang yang berbicara di dalam video tersebut adalah Sri Widayat.
Namun, dia mengaku bukan bagian dari upaya kampanye dan hanya menjalankan tugas sebagai camat.
“Saya datang karena memang ada kunjungan terjadwal di Balai Kampung Astomulyo, saya tidak tahu jika agenda yang seharusnya pembagian gaji malah digunakan untuk acara kampanye Pilkada oleh Sri Widayat,” katanya.
Jamaludin menjelaskan, sebelum ke Kampung Astomulyo, dia juga berkunjung ke Balai Kampung Ngestirahayu yang juga ada di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.
Dia mengatakan, di Kampung Ngestirahayu juga ada agenda pembagian gaji atau Siltap untuk perangkat kampung.
Setelah itu, kata dia, kunjungannya dilanjut ke Balai Kampung Astomulyo untuk pembagian gaji atau penghasilan tetap (Siltap) kepada RT dan Linmas, dan juga perangkat kampung.
“Saya nggak mengkondisikan apapun karena memang agenda saya disana hanya sebatas pembagian Siltap. Kepala Kampung Astomulyo lah yang spontanitas berkampanye dan menggalang dukungan untuk Pilkada,” ucapnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan seorang oknum Kepala Kampung Astomulyo Sri Widayat yang berusaha mengajak perangkat kampung mendukung salah satu pasangan calon (paslon) Pilkada di Lampung Tengah.
Dalam narasinya, Sri Widayat secara blak-blakan meminta perangkat kampungnya untuk mendukung paslon Pilkada Lampung Tengah nomor urut 1 Musa Ahmad-Ahsan As’ad Said.
“Mulai dari Kepala Kampung Astomulyo, Carik, Kaur, Kepala Dusun, semua ketua RT, saya minta untuk satu komando. Semua Linmas beserta keluarganya, masyarakat Astomulyo harus solid, loyal, dan memilih Pak Musa Ahmad,” kata Sri Widayat dalam video berdurasi 1 menit 49 detik itu.
Selain berusaha menggalang dukungan, Sri Widayat memberikan pendapat pribadinya yang mengklaim bahwa selama kepemimpinan Musa Ahmad, kondisi kampung aman dan damai.