INSIDE POLITIK — Belum juga lama pindah dari Kominfo ke Kementerian Koperasi, Budi Arie Setiadi udah sukses bikin DPR berasa kayak arena SmackDown. Semua gegara ucapan legendarisnya: “Ada partai mitra bandar judi online!”
Waduh, Pak Menteri! Itu mulut apa roket? Baru lempar satu kalimat, langsung nyasar ke PDI-P dan bikin ruangan panas kayak server overload!
Mitra Judol: Dugaan atau Dugem?
Jadi ceritanya, Pak Budi ngomong di acara resmi, bilang ada partai politik yang kayaknya deket-deket sama bandar judol. Gak sebut merek sih, tapi feeling publik langsung terbang ke PDI-P.
PDI-P? Langsung banting meja (secara verbal)! Puan Maharani sampai bilang:
> “Jangan ngomong sembarangan dong, Pak Menteri. Ini bukan grup WA keluarga!”
Sementara politisi PDI-P lainnya, Mbak Sadarestuwati, lebih galak lagi. Kasih ultimatum 1×24 jam!
Katanya:
> “Tarik omongan itu, Pak! Atau siap-siap ditarik ke jalur hukum!”
Menteri Pake Mode Silent
Bukannya minta maaf atau klarifikasi, Budi Arie malah ngibrit kayak sinyal lemot. Pas ditanya media soal ribut-ribut ini, jawabannya cuma:
> “Nanti aja itu.”
Wah, ini sih gaya ‘nanti kalau nggak lupa’. Tapi yang pasti, yang denger udah keburu panas semua.
PDI-P Langsung Gas ke Bareskrim
Gak puas cuma marah-marah, kader PDI-P langsung laporin Pak Menteri ke Bareskrim. Laporannya udah resmi, lengkap dengan nomor surat dan tanda tangan.
Ini bukan lagi debat warung kopi, tapi udah masuk ke ranah “perang bintang hukum.”
Publik Bingung: Ini Politik atau Sitkom?
Warganet pun rame. Ada yang bilang ini sinetron baru:
“Judol dan Janji Politik”
Episode 1: Menteri Ngomong, Partai Tersinggung, Polisi Ikut Campur.
Ada juga yang nyeletuk:
> “Pak Budi ini beneran Menteri Koperasi, atau Menteri Kehebohan Nasional?”
Pesan Moral : Kocak Tapi Serius
Kasus ini bukti, di politik Indonesia:
Satu ucapan = seribu pelaporan.
Satu dugaan = lima rapat komisi.
Jadi, kalau mau aman, mending ngomong di kamar mandi aja. Gak bakal viral, gak bakal dilaporin ke Bareskrim.
Dan buat Pak Menteri…
Pak, kalau belum siap diserang, jangan main-main sama kata ‘mitra’ — apalagi mitra judol. Bisa-bisa besok jadi mitra penyidik!
Tepok jidat, tutup browser, dan jangan lupa: di politik, kadang yang paling tajam bukan pedang… tapi lidah menteri.***