INSIDE POLITIK– Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti Provinsi Lampung. Mantan Wakil Gubernur Lampung sekaligus tokoh senior birokrasi dan politik, Bachtiar Basri, wafat pada Kamis, 15 Mei 2025, di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, akibat serangan jantung mendadak.
Bachtiar, yang dikenal sebagai sosok santun, diterima lintas golongan, dan aktif dalam dunia kesenian, menghembuskan napas terakhir setelah sebelumnya dilarikan ke rumah sakit. Kabar wafatnya langsung menyebar luas di berbagai grup WhatsApp, media sosial, dan jaringan tokoh-tokoh Lampung.
Karier dan Warisan Politik
Bachtiar Basri adalah figur penting dalam sejarah politik Lampung. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Tulang Bawang Barat dan Wakil Gubernur Lampung mendampingi M. Ridho Ficardo. Pada Pilkada Lampung 2024 lalu, ia dipercaya sebagai Ketua Tim Pemenangan Rahmat Mirzani Djausal–Jihan Nurlela, yang berhasil mengalahkan petahana Arinal Djunaidi–Sutono.
Reaksi Para Sahabat dan Tokoh Daerah
Tokoh-tokoh yang dekat dengan almarhum seperti Heri Wardoyo, Saad Sobari, Agusri Junaidi, dan sastrawan Isbedy Stiawan ZS, menyampaikan rasa duka mendalam. Saad Sobari bahkan tengah bersiap untuk mengantar jenazah ke kampung halaman almarhum di Kotabumi, Lampung Utara.
“Ini kehilangan besar bagi kami semua. Beliau bukan hanya politisi, tapi juga sahabat yang hangat dan pecinta seni sejati,” ujar Agusri Junaidi dari Jakarta.
Seniman yang Lembut, Kolektor Sastra
Tak hanya dikenal sebagai birokrat dan politisi, Bachtiar Basri juga dikenal luas sebagai pelukis dan kolektor karya sastra. Ia kerap mengilustrasikan puisi-puisi Isbedy Stiawan ZS dengan lukisannya. Salah satu karyanya bahkan menjadi sampul buku Satu Ciuman Dua Pelukan. Rencananya, Bachtiar ingin menggelar pameran tunggal di Jakarta tahun ini — namun takdir berkata lain.
“Abang Bachtiar datang ke rumah saya 14 April lalu. Saya tak menyangka itu pertemuan terakhir kami,” ujar Isbedy pilu.