InsidePolitik—Presiden terpilih Prabowo Subianto lebih memilih memperjuangkan ekonomi Pancasila ketimbang ekonomi berbasis kapitalisme-neoliberalisme.
Hal ini ia sampaikan dalam sebuah video sambutan yang diputar di acara Partai Buruh bertajuk ‘Peringatan 3 Tahun Kebangkitan Kelas Buruh’.
“Saya memperjuangkan keadilan ekonomi, saya memperjuangkan ekonomi Pancasila, ekonomi kekeluargaan, bukan ekonomi kapitalisme neoliberal yang seringkali tidak cocok dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” kata Prabowo.
Prabowo pun meyakini kader-kader Partai Buruh pasti sudah mengenal perjuangannya bersama buruh selama ini. Ia menyinggung pernah membersamai para petani di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) hingga di organisasi Tani Merdeka.
“Saya bersama saudara-saudara memperjuangkan keadilan,” kata dia.
Ia kemudian berharap bisa terus bisa bekerja sama dengan kelompok buruh, untuk saling mendukung dan mengoreksi satu sama lain.
Terlebih, ia menyinggung Indonesia merupakan negara yang kaya dan diambang tinggal landas menjadi negara maju.
Karenanya, Prabowo menekankan untuk seluruh masyarakat Indonesia bisa menguasai dan mengelola kekayaan bangsa dengan sebaik-baiknya.
“Kita harus mitigasi, harus berani untuk memberantas korupsi, penyelewengan dan pengingkaran terhadap undang-undang dasar yang kita cintai ini. Saudara-saudara sekalian, kita harus berpihak kepada yang paling lemah,” kata dia.