InsidePolitik–Hari ini (23/12/2024), Pj Gubernur Lampung Samsudin akan membahas harga singkong dengan 29 perusahaan yang kini dikeluhkan para petani.
Pemanggilan puluhan perusahaan singkong itu tertuang dalam surat bersifat penting
dengan Nomor: 500.6.11.1/6827/V.21/2024.
Berdasarkan surat tersebut, ke-29 perusahaan singkong yang dipanggil, diantaranya PT
Budi Starch and Sweetener Tbk Grup, PT Sinar Pemalang Mulia, PT Umas Jaya
Agrotama, PT Sinar Laut Grup, PT Tedco, PT Kapal Api Grup, PT Florindo Makmur
(Lampung Utara dan Lampung Tengah), PT Darma Agrindo, dan PT Gajah Mada
Internusa.
Kemudian, PT Berjaya Tapioka Indonesia, PT Sari Agro Manunggal, PT Mitra Patimas
(Lampung Timur dan Lampung Tengah), PT Lambang Jaya, PT Gunung Sewu, PT
Mentari Prima Jaya Abadi, PT Tunas Jaya Lautan, CV Gunung Intan, PT Sinar Agro
Semesta, PT Pabrik Tapioka Way Raman (Lampung Tengah), PT Hamparan Bumi Mas
Abadi dan PT Pabrik Tepung Tapioka Way Raman (Lampung Timur).
Selanjutnya, PT Teguh Wibawa Bhakti Perasaan, PT Pabrik Tapioka Dharma Jaya, PT
Sinar Bugur Indo Perkasa, PT Candra Wijaya, PT Bintang Lima Menggala, CV
Anugerah Jaya Mandiri Lampung, PT Jaya Abadi Tapioka dan CV Mahameru.
Selain itu, Samsudin juga mengundang pemerintah kabupaten/kota dan perwakilan
petani. Perwakilan pemerintah kabupaten/kota yang diundang, yakni Kadis Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Lampung Tengah, Kadis Ketahanan
Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Lampung Timur.
Kemudan, Kadis Ketahanan Pangan dan Hortikultura Lampung Utara, Kadis Pertanian Tulangbawang, Kadis Pertanian Tulangbawang Barat, Kadis Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Way Kanan, serta Kadis Pertanian Mesuji.
Sebelumnya, pada pertemuan dengan tokoh pemuda dan masyarakat di Mahan Agung
pada Sabtu (21/12/2024), Samsudin berjanji akan mengupayakan solusi terbaik demi
kepentingan para petani singkong.
Samsudin mengatakan dapat memaklumi kegelisahan masyarakat, khususnya para
petani singkong.
“Untuk itu pada hari Senin (23/12/2024), pihaknya akan menggelar rapat bersama para
pemangku kepentingan untuk memutuskan harga singkong,” kata Samsudin.
Menurut Samsudin, membutuhkan waktu untuk merumuskan kebijakan yang tepat
dengan mengutamakan kepentingan petani sebagai daerah penghasil singkong terbesar
di Indonesia.
“Lampung memiliki kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri
tepung tapioka dan produk olahan lainnya. Namun, tiga bulan terakhir harga singkong
turun drastis. Petani kesulitan menutup biaya operasional, pupuk, pestisida, dan upah tenaga kerja,” paparnya