InsidePolitik–Anggota Komisi I DPR, Yoyok Riyo Sudibyo memastikan Badan Intelijen Negara (BIN) bukan alat pemenangan calon di Pilkada 2024.
“Tadi sudah disampaikan bahwa BIN tidak menjadi corong untuk pemenangan dari sebuah partai atau perseorangan. Jadi BIN tetap tunduk patuh perintah dari Presiden,” kata Yoyok usai rapat dengan BIN.
Pada kesempatan itu, dia juga mengungkap sejumlah daerah yang dianggap rawan pada Pilkada nanti. Yoyok mengungkap beberapa daerah yang akan menjadi perhatian antara lain, Papua, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Aceh.
“Kerawanan untuk Pilkada sendiri tadi sudah ada plotting-nya. Sudah ada plotting-nya ada di Papua, kemudian ada di Jawa Timur, ada yang nyampaikan di Jawa Tengah, ada yang nyampai di Aceh,” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR sekaligus Ketua MPR yang ikut hadir dalam rapat, Ahmad Muzani mengungkap rapat tersebut membahas sejumlah program prioritas untuk 100 hari BIN.
Namun, rapat kata Muzani juga membahas upaya pengamanan selama Pilkada nanti.
Dia mengungkap bahwa pihaknya memetakan tingkat kerawanan mulai dari kecil, sedang, hingga tinggi.
Tingkat kerawanan itu menurut dia didasarkan salah satunya pada rekam jejak masa lalu terkait kondisi sosial masyarakat.
“Tadi disampaikan dan kepala BIN mengatakan bahwa sebagai Intel negara dia akan terus berkoordinasi dengan lembaga negara dan penegak hukum lainnya yakni, Polri dan TNI supaya informasi intelijen akan aktif untuk disampaikan kepada lembaga-lembaga tersebut supaya sebagai garis depan polisi dan suport TNI supaya lebih tepat sasarannya,” katanya.