InsidePolitik–Nama mantan Panglima TNI Andika Perkasa masuk dalam pertimbangan PDIP untuk menghadapi Ahmad Lutfhi-Kaesang.
Apalagi, dengan perolehan 33 kursi DPRD Jateng pada pileg lalu, PDIP bisa mengusung kandidat sendiri tanpa harus mencari parpol koalisi.
Nilai lebih lainnya adalah, Jawa Tengah selama ini menjadi salah satu kandang banteng yang selalu menjadi penyumbang suara paling tinggi dibanding provinsi lainnya.
Sedangkan sosok Andika Perkasa juga dianggap punya potensi untuk menyaingi Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfhi yang disebut bakal berpasangan dengan Kaesang.
Secara elektabilitas memang nama Ahmad Lutfhi dan Kaesang masih yang tertinggi, hanya saja survei sama sekali tak memasukkan nama Andika Perkasa sebagai subyek survei.
Karenanya, potensi Andika Perkasa masih layak diperhitungkan oleh PDIP agar lebih mendorong kader-kader potensialnya maju di pemilihan kepala daerah.
Singgungan antara PDIP Jateng dan Jokowi yang selama ini terbangun juga bisa menjadi faktor untuk mendongkrak elektabilitas Andika Perkasa.
Seperti diketahui, kantong-kantong suara PDIP di Jateng juga memiliki sebaran yang merata termasuk di Solo, Semarang, Karanganyar hingga Kendal.
Oleh karena itu, akan amat disayangkan jika PDIP justru mendukung Ahmad Lutfhi yang sudah diusung oleh hampir sebagian parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Pacul juga mengakui adanya desakan yang muncul dari kader dan simpatisan untuk memajukan Andika Perkasa sebagai kandidat gubernur dari PDIP.
Bambang menilai Andika Perkasa adalah figur yang layak untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah apalagi jika melihat berbagai pengalamannya selama ini.