InsidePolitik–Golkar memastikan rekomendasi yang sudah diberikan kepada kandidat di Pilkada Serentak 2024 tak terpengaruh dengan mundurnya Airlangga.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia memastikan surat rekomendasi yang sudah dibagikan tidak akan berubah meski Airlangga mundur dari jabatan Ketum Partai Golkar.
“Seharusnya tidak berubah. Karena kan kita sudah ada, kemarin yang saya sebutkan ada 22 calon gubernur dan wakil gubernur, kemudian ada 321 sudah per 2 malam yang lalu itu yang sudah kita terbitkan surat keputusannya. Mudah-mudahan dengan mundurnya Pak Airlangga tidak mengganggu,” ujar Doli.
Dia percaya mundurnya Airlangga dari jabatan Ketum tetap membuat jajaran DPP hingga DPD Golkar kompak, khususnya menghadapi Pilkada 2024.
“Saya yakin teman-teman DPP dan juga DPD Provinsi, Kabupaten, Kota meresponsnya secara positif, secara konstruktif dalam konteks tetap menjaga keutuhan dan soliditas Partai Golkar, terutama menghadapi Pilkada,” ungkapnya.
Doli berharap siapa pun yang ditunjuk sebagai Plt Ketum Golkar dapat melanjutkan apa yang sudah diputuskan atau diperbuat Airlangga bagi partainya.
“Mudah-mudahan tidak akan banyak perubahan. Karena selama ini kami-kami yang ada di Wakil Ketua Umum ini dan di DPP kan semuanya satu barisan, taat, loyal terhadap institusi Ketua Umum, loyal dan taat terhadap institusi Partai Golkar,” ujar Doli.
Sementara itu, Gerakan Bela Kader (GBK) akan mendesak Partai Golkar untuk memberi restu kepada kader yang tak mendapat rekomendasi di Pilkada.
GBK yang merupakan gabungan sejumlah kader Partai Golkar itu akan bergerak ke Kantor DPP PG Slipi Jakarta terkait tidak direkomendasinya sejumlah kader potensial menjadi Cakada 2024.
“Kita akan berjuang membela Kader-kader PG yang terzalimi, yang tidak diberikan amanah untuk maju di Pilkada 2024,” ujar Inisiator Gerakan Bela Kader (GBK), Lisman Hasibuan.