Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
Inside Politik
  • Parlemen
  • Nasional
  • Daerah
  • Pemerintahan
  • Luar Negeri
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Ngakak Politik
  • E-Paper
No Result
View All Result
Inside Politik
  • Parlemen
  • Nasional
  • Daerah
  • Pemerintahan
  • Luar Negeri
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Ngakak Politik
  • E-Paper
Rabu, Juli 2, 2025
No Result
View All Result
Inside Politik
No Result
View All Result
Home Daerah

Yang Belum Tuntas di Pilkada Lamtim (Bagian 2)

Meza Swastika by Meza Swastika
September 16, 2024
in Daerah
Yang Belum Tuntas di Pilkada Lamtim (Bagian 1)

RUU Kepemiluan Rawan 'Diakali' Ketika Pakai Omnibus Law

 

Sikap KPU Lamtim yang sebelumnya menolak pendaftaran pasangan Dawam Rahardjo-Ketut Erawan menimbulkan pertanyaan. Apalagi, alasan penolakan yang dijadikan dasar oleh KPU Lamtim pun tak substantif. Muncul pula dugaan adanya tekanan dari pihak tertentu.

BACA JUGA

Pisah Sambut Dandim 0421/Lampung Selatan: Kolaborasi Berlanjut, Komando Berganti

Tempe Sehat Sutikno: Dari Pasar Sepi ke Pemasok Andalan Program Makan Bergizi Gratis

InsidePolitik–Indikasi adanya tekanan pihak tertentu terhadap penolakan pendaftaran pasangan Dawam-Ketut juga makin menguat mana kala beredar sebuah rekaman percakapan antara pendukung pasangan Dawam-Ketut dengan orang tua dari Haris Fajar Ardiansyah, petugas admin Silon pasangan Ela-Azwar.

Dalam rekaman suara antara pendukung pasangan Dawam-Ketut dan orang tua Haris yang beredar luas di media sosial itu, ibu dari Haris menyebut bahwa seorang rekan Wulan menghubungi dirinya dan menyebut posisi Haris dan Wulan sedang terancam.

“Kancane Wulan wes ngebel aku, pokoke dongak ne mbak Wulan karo Haris, mesakne. Posisinya terancam dari kedua belah pihak, terus piye pak anak ku (sahabatnya Wulan sudah menghubungi saya, pokoknya doakan Mbak Wulan dan Haris, kasihan. Posisinya terancam dari kedua belah pihak, terus bagaimana pak, anak saya),” terang suara yang diduga adalah suara Siti ibu dari Haris.

Dalam rekaman itu pula, Siti mengaku khawatir karena ponsel anak dan menantunya tak bisa dihubungi.

Haris diketahui menghilang saat pasangan Dawam-Ketut hendak melakukan pendaftaran di akhir masa perpanjangan pendaftaran sebelumnya, tanggal 4 September 2024.
Ponsel Haris tak bisa dihubungi, padahal keberadaannya dibutuhkan untuk mengakses Silon dan mengubah dukungan PDIP.

Namun, karena Haris menghilang, pasangan Dawam-Ketut tak bisa mendaftar, mengingat rekomendasi PDIP sebelumnya diberikan kepada pasangan Ela-Azwar, sehingga data yang ada di Silon tak bisa diubah.

Belakangan, terkait adanya indikasi ancaman terhadap Haris ini, Wiwit Fauzan selaku kuasa hukum dari Haris Fajar Ardiansyah menegaskan bahwa tak ada ancaman apapun dan dari pihak manapun, terhadap Haris seperti yang disebutkan oleh orang tua Haris dalam rekaman percakapan tersebut.

Soal rekaman yang beredar, Wiwit menegaskan bahwa saat itu orang tua Haris dalam kondisi tertekan, sehingga rekaman itu tak bisa dijadikan dasar terhadap indikasi adanya tekanan dari pihak tertentu.

“Kita sudah konfirmasi dengan orang tua Haris, bahwa saat itu orang tua Haris dalam kondisi tertekan dengan banyaknya pertanyaan yang tidak dia pahami, sampai akhirnya keluar pernyataan seperti yang ada dalam rekaman itu,” kata Wiwit.

Wiwit juga menambahkan ketika pasangan Dawam-Ketut melakukan pendaftaran pada tanggal 4 September 2024, Haris juga masih berada di kantor KPU.

Namun, penjelasan Wiwit yang menyebut Haris berada di Kantor KPU saat pendaftaran pasangan Dawam-Ketut ini, tak sesuai dengan fakta yang terjadi, Haris sama sekali tak bisa dihubungi, kedua ponselnya pun tak ada yang aktif.

Ketidakhadiran Haris di Kantor KPU Lamtim ini yang kemudian membuat proses pendaftaran pasangan Dawam-Ketut terhambat, karena akses Silon untuk mengubah rekomendasi dukungan PDIP tak bisa dilakukan, sebab hanya Haris yang mengetahui kata sandi untuk mengakses Silon pasangan Ela-Azwar.

Ketiadaan Haris ini, yang kemudian jadi salah satu alasan KPU Lamtim menolak pendaftaran pasangan Dawam-Ketut, hal ini tertuang dalam surat yang dikirimkan KPU Lamtim kepada DPC PDIP Lamtim perihal penolakan pendaftaran pasangan Dawam-Ketut.

Dalam surat bernomor 536/PL 02.2-SD/1807/2024 tertanggal 4 September 2024 yang ditandatangani oleh Ketua KPU Wasiyat Jarwo Asmoro itu, terdapat sejumlah poin, dasar penolakan pendaftaran, diantaranya adalah status PDIP yang masih tercatat sebagai partai pengusung pasangan Ela-Azwar seperti yang tercantum dalam Silon Kepala Daerah.

Selain itu, pasangan Dawam-Ketut juga belum mengajukan pendaftaran (Submit) pada Silon.

KPU Lamtim merujuk pada Keputusan KPU 1229/2024 tentang Pedoman Teknis Pendaftaran, Penelitian Persyaratan Administrasi Calon, dan Penetapan Pasangan Calon Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota yang mensyaratkan pencabutan dukungan kepada calon dapat dilakukan apabila disetujui oleh partai pengusung.

Padahal, menurut kuasa hukum pasangan Dawam-Ketut, Ahmad Handoko, sesuai dengan hierarki undang-undang menjadi acuan tertinggi dibandingkan petunjuk teknis.
“Bagaimana mungkin status juknis Keputusan KPU 1229/2024 bisa lebih tinggi hierarkinya dari Undang-undang Pilkada Nomor 10 Tahun 2016 dan PKPU Nomor 8 Tahun 2022. Perlu diketahui, petunjuk teknis tak boleh bertentangan dengan aturan yang ada diatasnya,” kata Ahmad Handoko.

Karena, lanjut Handoko, UU Pilkada dan Peraturan KPU sama sekali tidak mengatur syarat penarikan dukungan untuk calon tunggal.

“Penting pula dipahami bahwa Silon hanyalah alat bantu dan pelengkap pendaftaran dan tidak bisa dijadikan acuan, apalagi pada saat pasangan Dawam-Ketut mau mendaftar, petugas admin Silon juga tidak diketahui keberadaannya,” terang Handoko.

Ada Nunik di Pilkada Lamtim

Hiruk pikuk Pilkada Lamtim juga menyeret nama Chusnunia Chalim, mantan Wagub Lampung yang kini terpilih sebagai Anggota DPR RI.

Chusnunia yang akrab disapa Nunik ini, disebut punya peran penting dalam menentukan kandidat, termasuk memilih Ela Siti Nuryamah ketimbang mengusung kembali Dawam Rahardjo di Pilkada Lamtim, meskipun Dawam adalah Ketua DPC PKB Lamtim.

Padahal, jasa Dawam membesarkan PKB di Lamtim juga tak sedikit. Pada pileg lalu, PKB bahkan berhasil menjadi partai pemenang pemilu di Lampung Timur dengan perolehan 12 kursi.

Perolehan 12 kursi ini meningkat jika dibandingkan pada pileg 2019, yang hanya berhasil meraih 8 kursi DPRD Lamtim. Tingginya perolehan kursi PKB di Pileg 2024 ini bahkan mengalahkan perolehan kursi PKB di saat Nunik masih menjadi Bupati Lamtim.

Gesekan antara Nunik dan Dawam mulai terlihat mana kala Ketua DPW PKB Lampung itu lebih memilih Wahyudi untuk maju di Pilkada Lamtim. Sejak itu, hubungan Dawam dan Nunik memang mulai renggang.

Belakangan, Nunik batal mengusung Wahyudi, nama Ela Siti Nuryamah tiba-tiba muncul di awal Juli 2024 lalu, dan langsung memperoleh rekomendasi dari NasDem sebagai Bakal Calon Bupati Lamtim.

Saat menerima rekomendasi dari NasDem itu, Ela didampingi Nunik. Ini menjadi tanda bahwa PKB juga bakal mengusung Ela.

Nama Ela Siti Nuryamah yang tak diperhitungkan sebelumnya ini, memang membuat peta dukungan berubah kembali, meski semua mahfum jika Ela adalah karib Nunik sejak lama.
Padahal, dengan perolehan 12 kursi di DPRD Lamtim, PKB sudah bisa mengusung kandidat sendiri. Namun, Nunik punya strategi lain untuk Ela.

Ia ingin hanya ada Ela di Pilkada Lamtim. Strateginya memborong semua rekomendasi parpol peraih kursi di DPRD Lamtim sukses membuat calon lain kelimpungan, termasuk Dawam Rahardjo dan politisi senior PKB, Noverisman Subing. Belakangan karena kecewa , Noverisman Subing loncat ke Golkar.

Beredar kabar juga jika dukungan Nunik untuk Ela ini, karena didasari oleh kegagalan Ela untuk duduk kembali di DPR RI. Kegagalan Ela terpilih kembali ini, karena majunya Nunik di Dapil II Lampung.

Padahal, Dapil II yang meliputi; Kabupaten Lampung Timur, Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji dan Way Kanan, adalah daerah basis pemilih Ela Siti Nuryamah.

Kegagalan Ela untuk duduk kembali di Senayan inilah yang disebut menjadi alasan Nunik akhirnya memilih Ela Siti Nuryamah maju di Pilkada Lamtim,”kalau bisa disebut pencalonan Ela di Pilkada Lamtim ini, sebagai upaya menebus kesalahan Nunik, karena sudah mengambil dapilnya Ela,” terang salah seorang pengurus PKB yang mewanti namanya tak disebutkan.

Hal ini terlihat dari sikap Nunik yang cenderung pasang badan membela Ela. Bisa dikatakan, langkah politik Ela di Pilkada Lamtim memang sepenuhnya menggunakan strategi Nunik, mulai dari mencari rekomendasi parpol, membangun koalisi gemuk, agar Ela hanya melawan kotak kosong di Pilkada Lamtim.

Terkait hal ini, jaringan media Pantau Media Group mencoba beberapa kali berusaha mewawancarai Nunik, namun hingga berita ini diturunkan, Nunik belum juga memberikan respon, termasuk ketika Nunik dan Ela melakukan kunjungan ke kantor DPD PDIP Lampung pada awal Juli lalu, Nunik tetap tak mau memberikan jawaban ketika ditanya tentang alasannya lebih memilih Ela daripada Dawam.

Putri Ulama Terkenal

Di Lampung Timur, siapa yang tak kenal dengan Nunik. Ia adalah putri dari KH Abdul Chalim Maftuhin, termasuk Jihan Nurlela yang kini menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Lampung yang berpasangan dengan Rahmat Mirzani Djausal, dan Sasa Chalim yang baru saja dilantik sebagai anggota DPRD Lampung. KH Abdul Halim juga pernah menjadi Mustasyar NU Lampung periode 2012-2017.

Tak hanya itu saja, Nunik juga merupakan cucu dari K.H. Maksum Lasem, ulama kharismatik sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al Hidayah Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Karenanya, pengaruh Nunik memang amat kuat di Lampung Timur, bahkan Jihan Nurlela, sebelum menjadi bacawagub, berhasil terpilih kembali sebagai Anggota DPD RI dengan perolehan suara tertinggi dibanding 3 anggota DPD RI terpilih lainnya dari Dapil Lampung. Jihan meraih total 910.318 suara, yang 80 persen diantaranya disumbang dari Kabupaten Lampung Timur.

Sedangkan, Sasa Chalim yang maju melalui Dapil VIII atau Kabupaten Lampung Timur juga berhasil terpilih, dengan meraih suara tertinggi kedua sebanyak 30.070 suara.
Trah Chalim di Lampung Timur memang amat dihormati oleh warga kultural Nahdlatul Ulama di Lampung Timur. Lampung Timur juga diketahui sebagai salah satu kantong NU terbesar di Lampung.

Previous Post

Yang Belum Tuntas di Pilkada Lamtim (Bagian 1)

Next Post

Yang Belum Tuntas di Pilkada Lamtim (Bagian 3, Habis)

Related Posts

Pisah Sambut Dandim 0421/Lampung Selatan: Kolaborasi Berlanjut, Komando Berganti
Daerah

Pisah Sambut Dandim 0421/Lampung Selatan: Kolaborasi Berlanjut, Komando Berganti

Juli 2, 2025
Tempe Sehat Sutikno: Dari Pasar Sepi ke Pemasok Andalan Program Makan Bergizi Gratis
Daerah

Tempe Sehat Sutikno: Dari Pasar Sepi ke Pemasok Andalan Program Makan Bergizi Gratis

Juli 1, 2025
Sinergi TNI-POLRI Makin Erat: Danbrigif 4 Mar/BS dan Ketua Cabang 7 PG Kormar Hadiri HUT Bhayangkara ke-79 di Polda Lampung
Daerah

Sinergi TNI-POLRI Makin Erat: Danbrigif 4 Mar/BS dan Ketua Cabang 7 PG Kormar Hadiri HUT Bhayangkara ke-79 di Polda Lampung

Juli 1, 2025
Melepas dengan Hormat: Pemprov Lampung Apresiasi Pengabdian Emilia Kusumawati dalam Menjaga Lingkungan
Daerah

Melepas dengan Hormat: Pemprov Lampung Apresiasi Pengabdian Emilia Kusumawati dalam Menjaga Lingkungan

Juli 1, 2025
Tegas! Bupati Lampung Utara Pantau Langsung SPMB: Tak Ada Tempat untuk Titipan dan Pungli!
Daerah

Tegas! Bupati Lampung Utara Pantau Langsung SPMB: Tak Ada Tempat untuk Titipan dan Pungli!

Juli 1, 2025
Lampung Selatan Sampaikan Ranperda RPJMD 2024–2029, Dorong Pembangunan Terarah dan Partisipatif
Daerah

Lampung Selatan Sampaikan Ranperda RPJMD 2024–2029, Dorong Pembangunan Terarah dan Partisipatif

Juli 1, 2025
Next Post
Yang Belum Tuntas di Pilkada Lamtim (Bagian 1)

Yang Belum Tuntas di Pilkada Lamtim (Bagian 3, Habis)

Koalisi Non Parlemen Bersiap Usung Calon Walikota Bandar Lampung Sendiri

Empat Parpol Non Parlemen Dukung Pasangan Ardjuno di Pilgub Lampung

Golkar dan NasDem Serahkan Rekom untuk Egi-Syaiful di Pilkada Lamsel

Mantan Cabup Lamsel Hendri Rosyadi Jadi Ketua Tim Pemenangan Egi-Syaiful

Hanya Satu Cakada yang Daftar, KPU Tubaba Perpanjang Masa Pendaftaran

KPU Lampung Gelar Simulasi Kotak Kosong di Dua Daerah Awal Oktober

Pasangan Zaiful Bokhari-Wahyudi Konsultasi ke KPU Lamtim, Bakal Jadi Lawan Ela?

Termasuk Lampung Timur, Pemprov Lampung Usulkan Empat Nama Pjs Kepala Daerah

POPULAR NEWS

KIM Plus di Pilkada Jakarta Terancam Bubar oleh Putusan MK

Skenario KIM Plus di Pilgub Lampung, RMD Diatas Angin, Arinal dan Umar Terancam?

Agustus 8, 2024
Nama Hanan Kembali Ramaikan Pilgub Lampung

Nama Hanan Kembali Ramaikan Pilgub Lampung

Agustus 6, 2024
Malam Ini DPP Golkar Gelar Pleno Plt Ketum Golkar Pengganti Airlangga

AMBIGU!Sudah Rekomendasikan Arinal, Golkar Kembali Usulkan Tiga Nama Kader Pendamping RMD

Agustus 7, 2024
PA GMNI Lampung Siap Gelar Konferda, Siapkan Regenerasi dan Sekretariat Baru

PA GMNI Lampung Siap Gelar Konferda, Siapkan Regenerasi dan Sekretariat Baru

April 10, 2025
Bupati Lampung Utara Sidak Dinas Kesehatan untuk Wujudkan Program Kesehatan Gratis

Bupati Lampung Utara Sidak Dinas Kesehatan untuk Wujudkan Program Kesehatan Gratis

Maret 5, 2025

EDITOR'S PICK

Bupati Ardito Wijaya Pimpin Rakor Perdana, Fokus pada Evaluasi dan Solusi Inovatif

Bupati Ardito Wijaya Pimpin Rakor Perdana, Fokus pada Evaluasi dan Solusi Inovatif

Maret 3, 2025
Prabowo Buka Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintah

KBRI Ukraina Klarifikasi Soal Prangko Bergambar Prabowo

November 9, 2024
Langgar Partai, Belasan Kader PDIP Lampura Dukung Ardian

Kabinet Merah Putih Terlalu Gemuk, PDIP Dukung Prabowo Evaluasi Tiap 6 Bulan

Oktober 23, 2024
Muktamar PKB Tandingan Akan Dihadiri Khofifah, Yenny Wahid hingga Mahfud MD

Konflik PKB vs NU, Dua Anggota DPR dari PKB di PAW

Januari 22, 2025
https://insidepolitik.com/wp-content/uploads/2024/07/Suara-Muda-Suara-Cerdas.mp3

About

Follow us

Kategori

  • Analisa
  • Bandar Lampung
  • Daerah
  • E-Paper
  • Lampung
  • Lampung Barat
  • Lampung Selatan
  • Lampung Tengah
  • Lampung Utara
  • Luar Negeri
  • Nasional
  • Ngakak Politik
  • Parlemen
  • Pemerintahan
  • Pesawaran
  • Pringsewu
  • Tanggamus
  • Uncategorized

Recent Posts

  • Pisah Sambut Dandim 0421/Lampung Selatan: Kolaborasi Berlanjut, Komando Berganti
  • Tempe Sehat Sutikno: Dari Pasar Sepi ke Pemasok Andalan Program Makan Bergizi Gratis
  • Sinergi TNI-POLRI Makin Erat: Danbrigif 4 Mar/BS dan Ketua Cabang 7 PG Kormar Hadiri HUT Bhayangkara ke-79 di Polda Lampung
  • Melepas dengan Hormat: Pemprov Lampung Apresiasi Pengabdian Emilia Kusumawati dalam Menjaga Lingkungan

© 2024 INSIDEPOLITIK.COM

No Result
View All Result
  • Parlemen
  • Nasional
  • Daerah
  • Pemerintahan
  • Luar Negeri
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Ngakak Politik
  • E-Paper

© 2024 INSIDEPOLITIK.COM

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In