InsidePolitik–Usai di demo harga singkong, pabrik tapioka di Lampung tutup berjamaah.
Di Tulangbawang misalnya, sejumlah pabrik tapioka mendadak menutup operasionalnya dan pembelian singkong dari petani lokal seusai demo yang terjadi beberapa waktu lalu.
Diketahui, ribuan petani singkong yang tergabung di wilayah Kabupaten Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Mesuji, melakukan aksi demonstrasi di 3 perusahaan.
Adapun tuntutan para petani singkong tersebut yakni perusahaan menaati harga singkong sesuai kesepakatan.
Dari informasi yang didapat, sejumlah pabrik tapioka di Tulangbawang umumkan penutupan operasional.
Seperti halnya yang dilakukan oleh pabrik tapioka PT BSSW di Tulangbawang yang mengeluarkan pemberitahuan penutupan operasional pabrik sejak 24 Januari 2025.
Isinya, berupa pemberitahuan instruksi dari management mulai Jumat, 24 Januari 2025 tidak beli singkong atau tutup dan untuk buka timbang kembali menunggu instruksi dari management pusat.
Seorang petani singkong di Tulangbawang, Jarkoni, membenarkan jika sejumlah pabrik tapioka di Tulangbawang tutup.
“Ya tutup semua pabrik singkong di Tulangbawang, jadi buat petani jangan cabut singkong sekarang,” ujarnya.
Menurut Jarkoni, dampak dari penutupan pabrik tapioka itu membuat lapak singkong juga enggan menerima panenan singkong petani.
Pasalnya kata dia, pemilik lapak juga saat ini juga kesulitan untuk menjual komoditas singkong ke pabrik.
Sebelumnya diberitakan, ribuan petani singkong yang tergabung di wilayah Kabupaten Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Mesuji lakukan aksi demonstrasi tuntut harga singkong sesuai kesepakatan, Kamis (23/1/2025).
Diketahui jika demontrasi itu dilakukan di tiga perusahaan yang ada di Kabupaten Tulangbawang.
Di antaranya di PT SAM, Perusahaan Sinar Laut dan PT Bumi Waras (BW).