INSIDE POLITIK— Di era serba digital, kecepatan informasi tak hanya membawa manfaat, tetapi juga membuka celah bagi munculnya persoalan baru, salah satunya adalah cyberbullying. Menyikapi hal ini, Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menanggulangi kekerasan siber yang kian marak terjadi di kalangan anak dan remaja.
Hal ini ia sampaikan saat membuka kegiatan Sosialisasi Cyberbullying yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI), Senin (12/5/2025). Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Umi Laila, Ketua TP-PKK Rahayu Sri Pamungkas, jajaran Forkopimda, pimpinan UMPRI, dan sejumlah narasumber lintas disiplin.
Dampak Digital yang Tak Bisa Diabaikan
Menurut Bupati Riyanto, teknologi digital telah merevolusi banyak aspek kehidupan: mulai dari komunikasi, pendidikan, hingga layanan kesehatan. Namun, di balik itu semua, ada risiko besar yang mengintai—termasuk penyalahgunaan media sosial untuk merundung secara psikologis.
“Cyberbullying bisa menimpa siapa saja, terutama anak-anak dan remaja. Mereka yang seharusnya tumbuh dengan rasa percaya diri justru dihantui oleh komentar jahat, pelecehan daring, bahkan ancaman,” ujar Riyanto dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa pengaruh buruk dari perundungan digital bisa menghancurkan mental korban, menurunkan prestasi akademik, hingga mengganggu kesehatan psikologis.
Semua Harus Bergerak Bersama
Bupati menggarisbawahi bahwa cyberbullying bukan sekadar masalah pribadi, melainkan persoalan kolektif yang menuntut aksi bersama. Ia menyerukan pentingnya keterlibatan orang tua, guru, pemerintah, serta masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang sehat.
“Pendidikan penggunaan media sosial yang bijak harus dimulai sejak dini. Anak-anak perlu dibekali dengan literasi digital dan etika berkomunikasi daring,” tegasnya.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, Riyanto berharap masyarakat memahami bentuk-bentuk cyberbullying, dampaknya, serta strategi pencegahan dan penanganan yang tepat.
Langkah Nyata Pemerintah Daerah
Pemkab Pringsewu, tambah Riyanto, berkomitmen mendukung penuh upaya edukatif semacam ini. Ia menilai kegiatan sosialisasi adalah bentuk konkret dalam mewujudkan ruang digital yang aman dan inklusif.
“Kami ingin Pringsewu menjadi daerah yang ramah digital, tempat di mana setiap anak merasa aman mengekspresikan diri dan berinteraksi tanpa rasa takut,” ujarnya.
Menuju Generasi Muda yang Tangguh dan Bijak Digital
Mengakhiri sambutannya, Bupati Pringsewu mengajak semua pihak untuk tidak lengah terhadap bahaya dunia maya. Menurutnya, peran semua elemen masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berdaya saing dan bermoral.
“Jika kita ingin menciptakan generasi emas, maka kita juga harus menciptakan lingkungan digital yang sehat. Mari bergandengan tangan, memerangi cyberbullying demi masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.***