InsidePolitik–Seolah tak menerima kekalahan, kubu RK-Suswono menyebut ada kecurangan di Pilgub DKI.
Tak hanya money politic, kubu paslon RIDO juga menyebut pembagian paket sembako di Kepulauan Seribu dan pencoblosan terlebih dahulu sebelum digunakan pemilih.
Ketua Tim Pemenangan RIDO, Ahmad Riza Patria menyatakan praktik pembagian sembako itu tak lepas dari upaya kotor untuk mempengaruhi warga dalam menentukan pilihannya.
Ariza bahkan membuka sayembara Rp10 juta bagi warga yang berani melaporkan kecurangan pilkada.
“Di beberapa tempat termasuk di Pulau Seribu kemarin telah ditemukan banyak sekali sembako yang siap edar. Inilah salah satu faktor yang mencederai proses Pilkada di DKI Jakarta ternyata masih ada yang menggunakan cara-cara yang curang yaitu money politic dan penyebaran sembako di hari tenang,” kata Ahmad Riza Patria.
Menanggapi dugaan kecurangan, Cagub Jakarta Nomor Urut 3 Pramono Anung menyerahkan sepenuhnya kepada Bawaslu untuk menindaklanjuti.
Pramono justru menyampaikan terima kasih kepada KPU, Bawaslu, serta aparat keamanan atas terselenggaranya Pilkada yang damai dan riang gembira.
“Ini ranahnya Bawaslu, kemudian nanti kalau memang ini ya silakan,” ucap Pramono.
Sementara Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata menegaskan pelaporan kecurangan Pemilu ditindaklanjuti sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
KPU hanya menunggu rekomendasi dari Bawaslu jika terdapat laporan kecurangan pilkada.
“Kami dapat informasi dari media juga sebenarnya. Kami sedang minta KPU Jakarta Timur untuk menyusun kronologis. Jadi nanti kalau kronologis sudah sampai di kami pasti nanti akan kami sampaikan ke media. Yang pasti semuanya harus berjalan sesuai dengan prosedur hukum yang ada,” ungkap Wahyu.