InsidePolitik–Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tak terima kandidatnya kalah di kandang banteng di Jawa Tengah. Ia menilai banyak indikasi ketidaknetralan aparat.
“Di Jawa Tengah misalnya, saya mendapatkan laporan betapa masifnya penggunaan penjabat kepala daerah, hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral,” ujar Megawati.
Megawati menyebut tindakan ini tidak boleh dibiarkan. Terlebih, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengatur kalau aparatur negara yang tidak netral bisa dijerat pidana.
Megawati mengatakan sangat mengenal karakteristik warga Jateng. Ia tiga periode terpilih menjadi anggota DPR dari Jateng.
Menurut Megawati, Jateng bukan semata persoalan Kandeng Banteng, melainkan tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme.
Ia menyebut PDIP seharusnya tidak akan terkalahkan di Jateng jika pilkada dilakukan secara fair, jujur, dan berkeadilan.
“Namun dalam situasi ketika segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan, maka yang terjadi adalah pembungkaman. Apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral, dan hati nurani.
Ia menyebut partainya tidak akan lelah berjuang untuk keadilan dan melawan berbagai bentuk intimidasi kekuasaan. Ia juga menyerukan seluruh simpatisan, anggota, hingga masyarakat mengawal proses penghitungan suara.
“Saya serukan terus menerus jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan yang diusung PDIP Andika Perkasa-Hendrar Prihadi kalah jauh dari pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Kelima instruksi yang diberikan Megawati pada Pilkada 2024 itu yakni, pertama, jaga dan amankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya. Kedua, kumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama juga money politics. Ketidaknetralan penjabat kepala daerah, dan juga tekanan yang diberikan kepada kepala desa.
“Ketiga, kumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara masif dan praktik-praktik, sekali lagi money politics yang terjadi,” ungkap dia.
Keempat, Megawati meminta para kader dan tim paslon untuk mengumpulkan berbagai fakta pengadangan, seperti yang terjadi di daerah Banten yang menyebabkan ketidakadilan.
“Kelima, terus galang kekuatan rakyat agar berani menyuarakan kebenaran,” pungkas Megawati ketika memberi instruksi hasil Pilkada 2024.