INSIDE POLITIK– Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, hadir dalam retreat nasional yang mempertemukan seluruh Sekda dan Kepala Bappeda dari provinsi serta kabupaten/kota di Indonesia. Kegiatan yang digelar selama empat hari, mulai 26 hingga 29 Oktober 2025, di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, ini menjadi forum strategis untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program pembangunan nasional.
Marindo didampingi Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Anang Risgiyanto, bergabung bersama 1.104 peserta yang terdiri dari 38 Sekda Provinsi, 38 Kepala Bappeda Provinsi, 514 Sekda Kabupaten/Kota, dan 514 Kepala Bappeda Kabupaten/Kota. “Alhamdulillah bisa berkumpul dengan teman-teman Sekda dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini menjadi kesempatan untuk bertukar informasi, pengalaman, dan strategi yang bermanfaat dalam mendukung kepala daerah memajukan provinsi masing-masing,” ujar Marindo saat ditemui media, Minggu malam (26/10/2025).
Sekdaprov menegaskan, meskipun mengikuti retreat, birokrasi di Lampung tetap berjalan lancar. “Masing-masing asisten sudah memiliki tugas yang jelas di bidangnya. Insya Allah roda birokrasi tetap terjaga dan tidak terganggu,” tambahnya, menekankan peran Asisten I, II, dan III dalam mengelola urusan pemerintahan secara profesional.
Tujuan utama retreat ini adalah memperkuat sinergi pembangunan pusat-daerah. “Kami berharap insight dan strategi yang didapatkan dari forum ini bisa langsung diterapkan untuk mendukung program Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung sehingga pembangunan di provinsi berjalan lebih efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, menekankan pentingnya agenda ini sebagai upaya peningkatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) di posisi strategis. “Sekda dan Kepala Bappeda adalah ASN di puncak birokrasi daerah. Retret ini penting agar mereka memiliki kemampuan manajerial dan strategi yang memadai untuk menyelaraskan program daerah dengan prioritas nasional,” jelas Tito.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Benni Irwan, menambahkan bahwa retreat ini juga dirancang sebagai forum dialog interaktif antara kementerian/lembaga non-kementerian dan pemerintah daerah. “Tujuan utama kami adalah memastikan program dan kegiatan di daerah selaras dengan kebijakan pusat, baik dari sisi perencanaan, pendanaan, maupun pelaksanaan,” kata Benni.
Selain itu, forum ini menjadi sarana bagi Sekda dan Kepala Bappeda menyampaikan tantangan dan kebutuhan riil di daerah, terutama terkait efisiensi fiskal, pengalihan Transfer Keuangan Daerah (TKD), dan pelaksanaan program prioritas pembangunan nasional seperti penguatan infrastruktur, peningkatan pelayanan dasar, serta pembangunan berkelanjutan. “Kami ingin mendengar langsung kendala dan solusi dari daerah agar pusat dapat memberikan dukungan yang tepat,” tambah Benni.
Peneliti Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN, Hadi Supratikta, menilai retreat ini sebagai langkah strategis untuk menjaga konsistensi perencanaan pembangunan di tengah tekanan fiskal tahun 2026. Menurut Hadi, sinergi antara Sekda, Bappeda, dan kementerian/lembaga sangat penting untuk memastikan setiap daerah memiliki strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkelanjutan serta memperkuat ekosistem investasi.
“Hadirnya forum ini menjadi momentum krusial untuk memperkuat sinergi vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, menjembatani aspirasi daerah dengan kebijakan fiskal nasional, serta mendorong efisiensi belanja tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat,” ujar Hadi.
Kegiatan retreat juga menekankan pentingnya sinkronisasi program prioritas dari berbagai kementerian/lembaga dengan rencana pembangunan daerah, termasuk integrasi data perencanaan, evaluasi target pembangunan, optimalisasi alokasi anggaran, dan penguatan monitoring serta evaluasi. Dengan demikian, diharapkan tercipta sinergi yang nyata, tidak hanya di atas kertas, tetapi juga dalam implementasi di lapangan.
Marindo menambahkan, selama retreat peserta juga diberikan simulasi dan studi kasus terkait pengelolaan anggaran, penyusunan rencana strategis daerah, serta mitigasi risiko fiskal yang dapat terjadi akibat keterbatasan anggaran dan pergeseran prioritas nasional. “Kegiatan ini memberikan banyak insight praktis yang bisa kami aplikasikan di Lampung, terutama dalam memastikan program pembangunan berjalan efisien dan tepat sasaran,” jelasnya.
Deskripsi Foto: Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, bersama Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Anang Risgiyanto, mengikuti sesi diskusi dan strategi pembangunan nasional pada Retreat Sekda dan Bappeda se-Indonesia di IPDN Jatinangor, Jawa Barat.
Deskripsi Berita: Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, menghadiri retreat nasional Sekda dan Kepala Bappeda se-Indonesia untuk memperkuat sinergi pembangunan pusat-daerah, memastikan sinkronisasi program strategis nasional, serta meningkatkan kapasitas birokrasi dalam menghadapi tantangan fiskal dan pembangunan tahun 2026.***




















