InsidePolitik–Pilkada Papua Tengah jadi harapan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.
Berdasarkan survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), 88,8 persen masyarakat Papua Tengah ingin adanya perbaikan kualitas pendidikan. Kemudian, sebanyak 85,6 persen ingin perbaikan dan peningkatan kesehatan serta pengurangan stunting dan gizi buruk.
“Lalu, 89,9 persen ingin adanya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan keluarga masih yang dirindukan warga Papua Tengah untuk keluar dari Kemiskinan Ekstrem,” ujar Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis.
Survei ini melibatkan 1.580 responden dari delapan kabupaten di Papua Tengah pada 5-15 November 2024. Delapan kabupaten itu, yakni Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Mimika, Nabire, Paniai, Puncak, dan Puncak Jaya.
Responden dipilih secara acak dari populasi daftar pemilih tetap Pilkada Papua Tengah di delapan kabupaten. Margin of error survei ±2,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pihaknya juga mengukur tingkat pengenalan masyarakat terhadap calon gubernur dan calon wakil gubernur Papua Tengah. Hasilnya, pasangan calon Willem Wandik-Aloysius Giyai mencatat angka pengenalan mencapai angka 91,8 persen, dengan tingkat kesukaan masyarakat di angka 92,2 persen.
Kemudian, pasangan John Wempi Wetipo-Agustinus Anggaibak dengan tingkat pengenalan 65,7 persen dan tingkat kesukaan masyarakat di angka 54,1 persen. Diikuti, pasangan Meki Nawipa-Denas Geley dengan tingkat pengenalan 64,7 persen dan tingkat kesukaan masyarakat di angka 59,3 persen, serta pasangan Natalis Tabuni-Titus Natkime dengan tingkat pengenalan 63,9 persen dan tingkat kesukaan masyarakat di angka 57,5 persen.
Togu mengungkapkan, ada hubungan yang signifikan antara pengenalan dan kesukaan masyarakat Papua Tengah pada tingkat elektabilitas di Kabupaten Mimika dan Nabire. Daerah ini tidak mengunakan sistim noken saat pencoblosan.
Melalui simulasi kertas suara, tingkat elektabilitas Willem Wandik-Aloysius Giyai mencapai 60,1 persen, Meki Nawipa-Denas Geley mencapai 12,3 persen, dan John Wempi Wetipo-Agustinus Anggaibak mencapai 9,6 persen. Sedangkan, Natalis Tabuni-Titus Natkime mencapai 7,2 persen, dan yang tidak memilih mencapai 10,8 persen.
Pihaknya juga melakukan survei di enam kabupaten yang mengunakan sistem noken pada Pilkada Papua Tengah 2024. Di antaranya Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Paniai, Puncak, dan Puncak Jaya.
Perihal ini, dilakukan survei dengan pertanyaan dengan alat bantu surat suara. Hasilnya, jumlah surat suara yang dibungkus dan dimasukkan ke dalam noken untuk Willem Wandik-Aloysius Giyai mencapai 70,8 persen.
“Kemudian, paslon Meki Nawipa-Denas Geley mencapai 11,2 persen, paslon Natalis Tabuni-Titus Natkime mencapai 7,7 persen, paslon John Wempi Wetipo-Agustinus Anggaibak mencapai 4,7 persen, dan yang tidak memilih memasukan ke noken mencapai 5,6 persen,” kata Togu.
Sementara itu, peneliti dan pengamat politik ekonomi dari The Indonesia Development Monitoring, Dedi Rohman, menilai, hasil survei ini menunjukkan harapan masyarakat Papua Tengah dan pekerjaan rumah besar yang akan dihadapi pemenang dalam Pilkada Papua Tengah.
“Dan, tentunya dari sisi pengalaman mereka berdua, di mana Willem Wandik sebagai mantan Bupati dan Aloysius Giyai sebagai Birokrat di Provinsi Papua, akan mampu merealisasikan harapan dan keinginan masyarakat Papua Tengah,” ujar dia.