INSIDE POLITIK— Pemerintah Kabupaten Pesawaran mulai menggencarkan program pembinaan pola asuh anak yang menyasar keluarga dan ibu-ibu desa. Kegiatan ini digelar secara kolaboratif bersama Tim Penggerak (TP) PKK dan Lembaga Pemerhati Hak Perempuan dan Anak (LPHPA) Provinsi Lampung, dengan target mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045.
Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, menjadi lokasi perdana sosialisasi pada Jumat, 18 Juli 2025. Program ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB).
“Ini adalah bagian dari gerakan serentak di 11 kecamatan. Tujuannya membentuk karakter anak yang kuat, berkualitas, dan berakhlak mulia sejak dini,” ujar Kepala Dinas P3AP2KB Pesawaran, Maysuri, di Balai Desa Hanura.
Soroti Bahaya “Narkolema” di Era Digital
Dalam sosialisasi ini, salah satu isu krusial yang disoroti adalah Narkolema (Narkotika Lewat Mata)—konten digital yang merusak moral anak. Perhatian terhadap bahaya ini sangat penting di tengah derasnya arus informasi yang bebas diakses anak-anak.
“Kami mengajak para ibu untuk lebih peka terhadap penggunaan gawai oleh anak. Jangan sampai teknologi menjadi ‘jendela racun’ bagi mereka,” tegas Maysuri, didampingi Wakil Ketua TP PKK Pesawaran Nurhayati Marzuki dan Ketua TP PKK Kecamatan Teluk Pandan.
Ia menambahkan, teknologi bukan satu-satunya solusi pendidikan. “Justru komunikasi dan teladan dari orang tua adalah kunci utama. Ibu-ibu harus jadi pelindung sekaligus pengarah bagi anak-anak di rumah.”
Desa Trimulyo Jadi Titik Kedua
Setelah Desa Hanura, sosialisasi dilanjutkan ke Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng. Dalam rangkaian ini, para kader PKK diberikan pemahaman mendalam mengenai pencegahan pernikahan anak, penyalahgunaan narkoba, serta dampak negatif pergaulan bebas.
“Kami ingin semua kader PKK ikut aktif menjaga anak-anak dan cucunya dari paparan konten tidak layak. Ini adalah upaya kolektif,” tambah Maysuri.
Apresiasi LPHPA: Pesawaran Siap Menuju Indonesia Emas
Direktur LPHPA Lampung, Toni Fisher, menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Pesawaran atas komitmen kuat dalam membina keluarga dan anak-anak di tingkat akar rumput.
“Pesawaran ini konsisten. Setiap tahun program ini berjalan. Itu artinya mereka sudah bersiap sejak dini menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Toni.
Ia menyebut, mengasuh anak di era digital saat ini berbeda jauh dengan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru yang adaptif namun tetap berakar pada nilai-nilai keluarga.***