INSIDE POLITIK — Dukungan untuk Bhayangkara Presisi Lampung FC semakin menggema, seiring kembalinya pelatih asal Irlandia Utara, Paul Munster, yang siap menakhodai tim dalam jilid keduanya. Bermarkas di Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, Bhayangkara Presisi membawa semangat baru dalam kompetisi sepak bola nasional.
Berada di bawah naungan institusi Polri, Bhayangkara bukan tim kemarin sore. Mereka memiliki pengalaman panjang di kasta tertinggi sepak bola Indonesia dan kini bersiap menyambut era baru bersama Paul Munster yang dikenal dengan pendekatan taktis modern serta kepiawaiannya membangun tim.
Pada masa kepemimpinan Munster pertama di tahun 2019, Bhayangkara mencatat lonjakan prestasi signifikan. Ia masuk di tengah musim saat tim berada di peringkat ke-13 dan menutup musim dengan posisi empat besar. Dari 20 laga yang dijalani, Munster mencetak 10 kemenangan, 8 kali imbang, dan hanya 2 kali kalah.
Gaya kepelatihan Munster banyak dibandingkan dengan pelatih muda Eropa seperti Mikel Arteta (Arsenal) dan Xabi Alonso (Bayer Leverkusen). Ia mengedepankan fleksibilitas posisi, pemanfaatan pemain muda, dan kedalaman taktik.
“Set-up teknis sangat penting bagi saya. Saya selalu membawa pendekatan ini ke klub manapun, dan tidak ada yang berubah,” ujar Munster.
Di musim ini, Bhayangkara Presisi Lampung FC diperkuat dengan nama-nama besar seperti Slavko Damjanović, Ardi Idrus, Ryan Kurnia, Firza Andika, serta gelandang asing Andreas Nieto. Selain itu, tim teknis juga diperbaharui dengan kehadiran staf baru, termasuk asisten pelatih, pelatih kiper, dan pelatih fisik.
Paul Munster akan menerapkan filosofi bermain menyerang yang adaptif. Ia siap mengusung berbagai formasi seperti 4-3-3, 4-4-2, hingga 4-2-3-1, bergantung pada karakter lawan yang dihadapi.
Warga Bandar Lampung diimbau untuk memberikan dukungan penuh kepada Bhayangkara Presisi Lampung FC sebagai bagian dari kebangkitan sepak bola daerah dan semangat baru yang dibawa Paul Munster.***