INSIDE POLITIK – Dunia sastra Lampung kembali hidup dengan digelarnya Lomba Baca Puisi Esai pada 13–14 Agustus 2025 di Nuwo Baca Zainal Abidin Pagar Alam, Bandar Lampung. Ajang ini menjadi ruang ekspresi sastra bergengsi bagi pelajar dan mahasiswa se-Lampung, sekaligus pintu menuju panggung nasional.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Dr. Fitrianita Damhuri, S.STP., M.Si., menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan yang digagas Lamban Sastra tersebut. Dukungan ini disampaikan saat menerima audiensi pengurus Lamban Sastra yang dipimpin sastrawan Isbedy Stiawan ZS bersama Ketua Lamban Sastra Fitri Angraini.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini, dan saya akan mendorong pihak pusat untuk mengalokasikan anggaran bagi kegiatan Lamban Sastra,” ujar Fitrianita.
Lomba ini menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Perpustakaan. Disdikbud telah mengimbau seluruh SMA/sederajat di Lampung untuk mengirim peserta, dengan pendaftaran dibuka hingga 12 Agustus 2025.
Panitia telah menyiapkan naskah puisi karya penyair Lampung dan Denny JA, penggagas puisi esai Indonesia. Peserta tidak diwajibkan menulis sendiri, namun ditantang menampilkan pembacaan penuh penghayatan dengan durasi maksimal 8 menit.
Hadiah yang ditawarkan meliputi Rp2 juta untuk juara pertama, Rp1 juta untuk juara kedua, dan Rp750 ribu untuk juara ketiga, ditambah trofi, piagam, dan buku puisi. Juara pertama akan mendapat kesempatan tampil di Festival Puisi Esai Jakarta ke-3 pada Desember 2025 dengan seluruh biaya perjalanan ditanggung panitia.
Tiga juri akan menilai penampilan peserta, yaitu Isbedy Stiawan ZS, Fatin Hamama dari Komunitas Puisi Esai, serta Prof. Fuad (dalam konfirmasi). Kombinasi ini diharapkan memberikan perspektif seimbang antara praktisi dan akademisi.
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui tautan [https://bit.ly/4lAvxFT](https://bit.ly/4lAvxFT) dengan biaya Rp50.000, yang ditransfer ke rekening BRI 009801018587504 a.n. Isbedy Stiawan ZS.
Nuwo Baca Zainal Abidin siap menjadi panggung tempat suara-suara muda Lampung menyalakan semangat sastra, membawa karya daerah menuju pengakuan nasional.***