INSIDE POLITIK– Kabupaten Lampung Selatan kembali menorehkan prestasi membanggakan di tengah upaya perbaikan pelayanan publik. Dalam survei kepuasan publik semester pertama 2025 yang dirilis oleh Litbang Radar Lampung Media Group (RLMG), daerah ini berhasil menempati peringkat tiga besar dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
Dengan total indeks kepuasan mencapai 81,74%, Lampung Selatan diganjar predikat Grade A, sejajar dengan Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Tanggamus. Capaian ini menjadi indikator positif atas gaya kepemimpinan Bupati Radityo Egi Pratama bersama Wakil Bupati M. Syaiful Anwar yang dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara nyata.
Dari survei yang melibatkan 1.495 responden di 14 wilayah (kecuali Pesawaran), tercatat bahwa 23,48% warga menyatakan sangat puas terhadap kinerja kepala daerah—persentase tertinggi di antara semua kabupaten/kota. Sementara itu, 58,26% lainnya mengaku puas, menandakan tingginya kepercayaan publik terhadap arah kebijakan yang diambil pemerintah daerah.
Sektor pariwisata menjadi primadona dengan tingkat kepuasan mencapai 83,48%. Inovasi destinasi seperti Minang Rua, Kedu Warna, hingga pengembangan kawasan wisata Kalianda dinilai mampu meningkatkan daya tarik daerah dan mendorong perekonomian lokal.
Di bidang kesehatan, kepuasan publik juga tergolong tinggi yakni 80,87%. Keberhasilan ini tak lepas dari layanan mobil sehat dan program puskesmas keliling yang menjangkau masyarakat hingga ke pelosok kecamatan.
Pendidikan menjadi perhatian serius dengan 76,53% responden menyatakan puas atas kemajuan infrastruktur sekolah dan peningkatan kualitas guru melalui pelatihan. Pada sektor infrastruktur jalan, meski masih terdapat keluhan dari 22,61% responden, mayoritas (70,44%) menilai perbaikan sudah dirasakan, terutama di jalur utama dan pedesaan.
Tak kalah penting, sektor pertanian yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah juga menunjukkan tren positif. Sebanyak 73,91% responden menyatakan puas terhadap program pendampingan kelompok tani serta akses pembiayaan dari pemerintah daerah.
Secara keseluruhan, hasil survei ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan kepemimpinan yang responsif, terukur, dan berpihak pada kebutuhan nyata masyarakat. Strategi pembangunan yang tepat sasaran terbukti mampu meningkatkan kepercayaan publik dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan.***