INSIDE POLITIK– Bumi Lampung kehilangan salah satu putra terbaiknya. H. Bachtiar Basri, S.H., M.M., tokoh yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Lampung (2014–2019), mengembuskan napas terakhir di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, Kamis (15/5/2025) pukul 15.46 WIB. Di usia 71 tahun, ia pergi meninggalkan warisan pengabdian yang tak ternilai.
Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman yang digelar keesokan harinya di kediaman almarhum, Jalan Jeruk Sukung, Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan. Bupati Lampung Utara Dr. Ir. Hamartoni Ahadis, M.Si., dan Wakil Bupati Romli, S.Kom., S.H., M.H., turut hadir bersama ribuan pelayat yang datang dari berbagai penjuru.
“Atas nama masyarakat Lampung Utara, kami kehilangan sosok panutan. Beliau bukan hanya pemimpin, tapi juga teladan yang merakyat dan penuh empati,” ujar Bupati Hamartoni dengan suara bergetar.
Prosesi pemakaman dipimpin langsung oleh Gubernur Lampung H. Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M., disaksikan jajaran Forkopimda, kepala OPD, camat, serta tokoh masyarakat yang turut larut dalam kesedihan.
Jejak Panjang Pengabdian
Lahir di Tanjungkarang, Bandar Lampung, 30 Desember 1953, H. Bachtiar Basri menapaki karier dari bawah. Ia memulai sebagai PNS di lingkungan Pemkab Lampung Utara, menjadi Camat Sumberjaya, hingga dipercaya menjabat Sekda.
Puncak kiprahnya di Lampung bermula saat ia menjadi Bupati Tulang Bawang Barat pertama pada 2009. Di tangan beliau, kabupaten baru itu mulai berdiri tegak dengan pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik yang menyentuh rakyat.
Keteladanan dan kepemimpinan humanisnya membawa beliau ke jenjang lebih tinggi: Wakil Gubernur Lampung mendampingi M. Ridho Ficardo. Ia dikenal sebagai sosok penjembatan, penyejuk dalam konflik, dan penopang harmoni sosial di provinsi ini.
Warisan Moral Seorang Pemimpin
Meski telah purna tugas, Bachtiar Basri tak pernah benar-benar berpisah dari rakyat. Ia tetap aktif memberi nasihat kepada generasi muda dan tak henti mengawal pembangunan dengan gagasan serta dorongan moral.
“Beliau adalah cahaya penuntun. Kini fisiknya tiada, namun semangat dan keteladanannya tetap menyala,” ungkap Wakil Bupati Romli dengan mata berkaca-kaca.
Tangis mengiringi saat jenazah dimakamkan di pekuburan keluarga. Dalam kesunyian, masyarakat Lampung merasakan kehilangan besar, namun juga menyimpan janji untuk melanjutkan perjuangan sang pemimpin.
Selamat jalan, Bapak Bachtiar Basri. Namamu abadi dalam sejarah Lampung.
Al-Fatihah.***