INSIDE POLITIK– Setelah lebih dari tiga tahun memimpin RSUD Pringsewu, dr. Andi Arman menyampaikan niat tulusnya untuk mundur dari jabatan Direktur. Alasannya sederhana namun mendalam: ia ingin kembali sepenuhnya melayani pasien sebagai dokter spesialis penyakit dalam.
Didampingi Kepala Bidang Perencanaan dan Keuangan RSUD Rohmad, dr. Andi menyampaikan bahwa keputusannya bukan karena tekanan atau masalah internal, melainkan murni panggilan profesi.
“Selama menjabat direktur, saya merasa tidak maksimal melayani pasien penyakit dalam. Padahal jumlah dokter spesialis di sini sangat terbatas, hanya dua, termasuk saya,” ungkapnya, Jumat (16/5/2025).
Tiga Kali Ajukan Pengunduran Diri
Keinginan mundur ini bukan baru kali pertama disampaikan. Sejak era Pj. Bupati Adi Erlansyah hingga kini di masa kepemimpinan Bupati definitif Riyanto Pamungkas, dr. Andi telah tiga kali mengajukan surat pengunduran diri. Bahkan permohonan ini juga sudah disampaikan ke Komisi IV DPRD Pringsewu.
Namun hingga kini, surat tersebut belum mendapatkan persetujuan resmi.
“Saya ingin ilmu dan keahlian saya benar-benar bermanfaat. Ketika saya turun langsung menangani pasien, tidak ada jasa medis yang dihitung. Tapi itu tidak masalah, yang penting saya bisa membantu masyarakat,” tegas dr. Andi.
Butuh Sosok Baru untuk Pimpinan RSUD
Menurut Rohmad, keinginan sang direktur sudah cukup lama disampaikan, namun hingga kini belum mendapatkan respon pasti. Ia menegaskan bahwa niat mundur tersebut dilandasi niat baik dan profesionalitas.
“Pak Andi ingin fokus di bidang yang menjadi keahliannya. Dan itu penting untuk peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, Hasan Basri, membenarkan bahwa pengunduran diri dr. Andi masih dalam proses. Namun ia belum bersedia membuka nama-nama calon pengganti.
“Tunggu saja, nanti akan ketahuan siapa yang menggantikan beliau,” ucap Hasan singkat.
Dedikasi Seorang Dokter, Pilihan yang Menginspirasi
Keputusan dr. Andi Arman menjadi pengingat bahwa kepemimpinan sejati juga berarti tahu kapan harus kembali ke akar pengabdian. Di tengah keterbatasan sumber daya, kehadiran langsung seorang dokter spesialis di lini pelayanan dasar menjadi hal krusial — dan dr. Andi memilih berada di sana.***