INSIDE POLITIK – Miliarder teknologi Elon Musk membuat pengakuan mengejutkan: ia menyesali pernyataan-pernyataan pedasnya terhadap Presiden Amerika Serikat ke-47, Donald Trump. Dalam unggahannya di platform X (dulu Twitter), Rabu (11/6/2025), Musk menyebut komentarnya minggu lalu sebagai “berlebihan dan keterlaluan.”
“Saya menyesal atas beberapa unggahan saya tentang Presiden @realDonaldTrump minggu lalu. Itu sudah terlalu jauh,” tulis CEO Tesla dan SpaceX itu pada pukul 03.04 waktu setempat.
Pernyataan tersebut sontak memberi dampak positif ke pasar. Saham Tesla yang diperdagangkan di Frankfurt melonjak 2,44 persen, menandai respons investor yang menyambut baik sikap Musk yang lebih diplomatis setelah pekan-pekan panas penuh saling serang di media sosial.
Badai Kritik Musk Terhadap Trump
Sebelumnya, hubungan Musk dan Trump memanas usai serangkaian sindiran tajam dilemparkan Musk terhadap kebijakan fiskal Trump. Ia menyebut rancangan undang-undang perpajakan dan belanja besar-besaran dari Gedung Putih sebagai “keji dan menjijikkan.” Lebih lanjut, Musk bahkan menyinggung nama Trump dalam kaitan dengan kasus kontroversial Jeffrey Epstein — unggahan yang belakangan ia hapus.
Konflik memuncak saat Musk menyebut bahwa Trump tak tahu berterima kasih karena tidak mengakui bantuan finansial dari dirinya dalam kemenangan pemilu 2024. Sebagai balasan, Trump menyindir Tesla yang “sedang kesulitan” dan menuduh Musk marah karena insentif kendaraan listrik dihapus dalam RUU baru.
“Kesabaran saya terhadap Elon Musk makin menipis sejak saya tinggalkan Gedung Putih,” kata Trump dalam pernyataannya pekan lalu.
Langkah Mundur dan Isyarat Damai
Setelah perang kata-kata itu menarik perhatian publik dan memicu kekhawatiran di kalangan investor, Musk mulai menarik diri. Ia menghapus sejumlah unggahan yang berbau serangan langsung terhadap Trump, termasuk dukungannya terhadap pemakzulan sang presiden.
“Beberapa unggahan saya memang kelewatan,” ujar Musk dalam pernyataannya, tanpa merinci unggahan mana yang ia maksud.
Sumber dalam lingkaran Musk menyebutkan bahwa miliarder eksentrik itu kini lebih tenang dan mulai mempertimbangkan untuk memperbaiki hubungan politik dengan Trump, meskipun belum ada langkah nyata ke arah itu.
Menanggapi kemungkinan perdamaian, Trump masih terkesan dingin. “Saya tak berniat memperbaiki hubungan dengan Musk,” ujarnya. Namun, ia juga menambahkan bahwa ia “tak akan mempermasalahkan jika Musk menghubunginya untuk menyampaikan salam baik.”
Pasar Apresiasi Musk yang Lebih ‘Rasional’
Sejumlah analis menyebut bahwa permintaan maaf Musk membuka peluang stabilitas hubungan dengan pemerintahan saat ini — dan pasar merespons positif. “Ini soal sinyal bahwa Musk tahu kapan harus menarik rem. Investor butuh kepastian bahwa pimpinan perusahaan tidak akan terus berseteru dengan pemerintah,” ujar analis Wall Street, Dana Kim.
Perseteruan dua tokoh besar Amerika ini tak hanya bergaung di ruang digital, tapi juga mengguncang dinamika ekonomi dan politik. Akankah ini jadi babak baru hubungan Musk-Trump? Atau hanya jeda sementara sebelum badai berikutnya datang? Waktu yang akan menjawab.(SIF)