INSIDE POLITIK— Dalam apel mingguan yang digelar di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Tanggamus, Plt. Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Syam Juniston, menyampaikan sambutan mewakili Bupati Drs. Hi. Moh. Saleh Asnawi, MA., MH. yang menyoroti dua hal penting: keberhasilan transformasi digital dan meningkatnya angka stunting.
Sambutan tersebut menjadi refleksi komitmen Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam membangun pemerintahan yang modern, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Apresiasi untuk Kominfo: SPBE Tanggamus Masuk 30 Besar Nasional
Salah satu sorotan positif datang dari kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang sukses mendorong penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dengan Indeks SPBE sebesar 3,44, Tanggamus dinyatakan masuk dalam kategori “Baik” secara nasional dan masuk dalam 30 besar kabupaten/kota se-Indonesia dalam indeks transformasi digital.
“Kominfo telah menjadi motor penggerak digitalisasi di Tanggamus. Ini prestasi membanggakan, namun kita tidak boleh puas diri,” kata Syam Juniston membacakan sambutan Bupati.
Lonjakan Stunting, Tantangan Kesejahteraan yang Mendesak
Di balik capaian digital, Bupati juga mengeluarkan peringatan tegas terkait lonjakan prevalensi stunting di Tanggamus. Data terbaru menunjukkan angka stunting naik dari 17,1% di 2023 menjadi 24,9% pada 2024.
“Ini bukan sekadar statistik. Ini adalah ancaman nyata bagi masa depan anak-anak Tanggamus,” tegasnya.
Ia meminta TPPS dan seluruh OPD terkait untuk segera memperkuat intervensi, termasuk edukasi gizi, pendampingan ibu hamil, dan perbaikan sanitasi lingkungan.
Budaya Kerja “Jalan Lurus” dan Pelayanan Publik Berkualitas
Dalam apel tersebut, Bupati juga mengingatkan pentingnya menanamkan budaya kerja “Jalan Lurus”—yakni transparansi, kejujuran, kecepatan, dan konsistensi—di semua lini birokrasi.
“Pemerintahan yang kuat dibangun dari budaya kerja yang benar. Mari kita tingkatkan kualitas pelayanan publik dan kepercayaan masyarakat,” tutupnya.
Apel ini menjadi momentum untuk tidak hanya merayakan capaian, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dalam menjawab tantangan sosial yang nyata di tengah masyarakat.***