INSIDE POLITIK – Ketua DPD Partai NasDem Pesawaran, M. Nasir, menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Aries Sandi Darma Putra sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024 di Kabupaten Pesawaran. Ia menilai kesalahan dalam proses pemilihan telah merugikan negara dan masyarakat.
Menurut M. Nasir, pelaksanaan PSU bukan hanya menyita waktu dan energi, tetapi juga membebani anggaran daerah yang seharusnya digunakan untuk kepentingan lain.
“Pilkada itu sudah menyerap anggaran besar, dan sekarang harus ada PSU. Ini tentu merugikan keuangan daerah,” ujar Nasir, Jumat (28/2/2025).
Ia menyoroti kurangnya integritas dari kedua belah pihak, baik KPU sebagai penyelenggara maupun Aries Sandi sebagai calon.
“Kalau KPU benar-benar profesional, mereka tidak akan meloloskan calon yang tidak memenuhi syarat. Sebaliknya, jika calonnya punya integritas, dia harusnya sadar diri dan tidak memaksakan diri untuk maju,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia meminta agar ada sanksi tegas bagi pihak yang terbukti lalai, tidak hanya sekadar permintaan maaf.
“Hukum harus ditegakkan. Ini bukan sekadar persoalan politik, tapi juga menyangkut kepercayaan publik dan keuangan negara,” tambahnya.
Diketahui, PSU di Pesawaran membutuhkan anggaran sekitar Rp17 miliar, sedangkan KPU Pesawaran baru memiliki Rp6 miliar, sehingga masih ada defisit dana yang harus segera dicari solusinya.***