INSIDE POLITIK– Upaya Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam menjaga pesisir pantai kembali menuai dukungan. Lewat penanaman 2.000 batang pohon mangrove dan penerapan teknologi pemecah ombak (Appostrap) di Desa Gebang, Teluk Pandan, Kamis (8/5/2025), Gubernur dinilai telah menunjukkan komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan.
Ketua DPD HNSI Lampung, Kusairi Suwandi, mengapresiasi langkah tersebut sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan nelayan dalam memperkuat ketahanan ekosistem laut.
“Gerakan ini bukan hanya simbolik, tapi bentuk nyata kepedulian gubernur terhadap lingkungan hidup dan masa depan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Menurut Kusairi, penanaman mangrove sangat penting untuk menahan abrasi, memperbaiki habitat biota laut, serta menjaga keberlanjutan mata pencaharian nelayan.
Tak hanya mendapat dukungan dari kalangan nelayan, gerakan ini juga diapresiasi oleh kalangan pendidik. Praktisi pendidikan Emma Haryani mendorong agar kegiatan konservasi mangrove turut melibatkan pelajar.
“Menanam pohon bersama pelajar adalah cara efektif menanamkan cinta lingkungan sejak dini,” kata guru SMA Negeri 1 Kebun Tebu, Lampung Barat.
Emma bahkan menyarankan agar pemerintah provinsi membangun laboratorium alam mangrove sebagai pusat pembelajaran ekologis dan sarana edukasi berbasis lapangan bagi siswa dan masyarakat umum.
“Laboratorium alam bisa menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan, konservasi, dan pengembangan ekowisata. Ini akan sangat berdampak bagi pendidikan dan ekonomi lokal,” tambahnya.
Gerakan tanam mangrove ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, menguatkan peran masyarakat, dan mendorong pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan.***