INSIDE POLITIK- Musibah angin kencang dan hujan deras yang terjadi dua pekan sebelum Idulfitri 1445 H merobohkan rumah Sumarni (50), warga Desa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari. Rumah geribik yang selama ini menjadi tempat berteduhnya hancur diterpa angin, menyisakan kesedihan di tengah keterbatasan ekonomi.
Namun harapan itu kembali tumbuh. Pada Jumat pagi, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama datang langsung ke kediaman Sumarni untuk menyerahkan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp20 juta. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warganya yang tertimpa bencana.
“Saya sangat terharu dan bersyukur sekali. Rumah saya roboh dan tidak punya cukup uang untuk memperbaiki. Alhamdulillah, Pak Bupati datang langsung membawa bantuan. Semoga beliau diberi rezeki yang melimpah,” tutur Sumarni sambil menahan air mata.
Bupati Egi menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program prioritas Pemkab Lampung Selatan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi warga kurang mampu yang terdampak bencana.
“Tahun ini kita targetkan memperbaiki 455 rumah yang tidak layak huni. Kita ingin masyarakat tinggal di tempat yang aman, sehat, dan layak. Semoga rumah baru Ibu Sumarni bisa cepat selesai dan menjadi tempat tinggal yang penuh berkah,” ujar Egi.
Selain bantuan dana, Sumarni juga menerima paket sembako. Egi berharap bantuan ini menjadi awal baru bagi keluarga Sumarni dan simbol dari kehadiran negara di tengah masyarakat.
Sumarni selama ini hidup dari usaha dagang kecil-kecilan, menjual barang dengan sistem setor. Tanpa bantuan, ia mengaku tidak mungkin bisa memperbaiki rumah dalam waktu dekat.
“Saya hanya bisa jualan seadanya. Kalau barang nggak laku, ya saya pulangin lagi. Modal pun terbatas,” katanya.
Melalui langkah nyata ini, Pemkab Lampung Selatan ingin memastikan tidak ada warga yang terabaikan dan bahwa kepemimpinan yang melayani tetap menjadi prioritas utama.***