InsidePolitik–DPR merespon desakan pegawai Kemendiktisaintek agar Satryo mundur dari jabatannya karena dinilai arogan terhadap pegawainya.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pemecatan atau evaluasi terhadap Menteri Satryo merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
“Dari DPR tentu akan mencermati hal itu lewat Komisi X, namun terkait apakah dievaluasi atau tidak itu prerogatif Presiden,” ujar Puan.
Meskipun begitu, dia meminta agar polemik yang terjadi di Kementerian bisa ditindaklanjuti dengan transparan. Dia juga mengatakan, Komisi X akan mencermati permasalahan yang terjadi di Kemendikti Saintek.
“Kami dari DPR berharap semua hal yang terjadi di Kementerian itu bisa ditindaklanjuti secara transparan di internal dan apapun yang kami lakukan tentu saja itu ranah dari eksekutif, walaupun DPR akan mencermati dan menindak lanjutinya di komisi terkait,” kata dia.
Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengatakan pihaknya akan memanggil Menteri Satryo pada Rabu (22/1/2025) besok, untuk membahas polemik di Kemendiktisaintek.
Insya Allah kami akan Raker (rapat kerja) dengan Pak Mendikti beserta seluruh jajaran,” kata Lalu.
Dalam Raker tersebut, kata Lulu, pihaknya akan meminta penjelasan Satryo mengenai kisruh di kementeriannya tersebut.
“Nah di forum itulah kemungkinan kita akan tabayyun. Sebenarnya apa ini yang terjadi di Kemendikti, sehingga menimbulkan sorotan publik kemarin itu. Sungguh mengagetkan kita semua itu,” ujarnya.
Diketahui, puluhan orang yang mengatasnamakan diri mereka sebagai pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi protes di depan kantor kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Aksi demo pegawai kementerian ini pertama kali diketahui dari sejumlah unggahan di akun X @zanatul_91, foto tersebut diunggah oleh Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri.
Dari sejumlah cuitannya, puluhan pegawai yang melakukan aksi protes tampak kompak mengenakan seragam hitam. Mereka juga membawa spanduk bernuansa serupa, berisi kritik tajam terhadap sikap Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro.
“Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main main tampar, dan main pecat,” tulis salah satu spanduk yang terpajang di depan kantor Kemendikti Saintek. Foto tersebut diunggah oleh Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri.