InsidePolitik–DPP Golkar membantah mundurnya Airlangga karena terbelit kasus korupsi izin ekspor CPO.
Menurut Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Ace Hasan Syadzily tuduhan mundur karena terlibat kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan turunannya periode 2021-2022 sangat tidak beralasan.
“Oh tidak ada bahwa pak Airlangga mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar tanpa tekanan,” ujar Ace.
“Beliau (Airlangga) ingin lebih mengedepankan tugas-tugas sebagai Menko Perekonomian ya saya kira tugas tantangan global semakin besar di mata,” tambahnya.
Ace juga menerangkan mundurnya Airlangga tak akan menganggu proses Pilkada 2024.
Ace mengeklaim Partai Golkar partai yang sudsh terbiasa untuk menghadapi berbagai dinamika politik.
“Ya Partai Golkar selama ini kompak utuh dan tentu sikap berbesar hatinya Pak Airlangga adalah sikap seorang kader yang baik terbaik,” ujarnya.
Adapun Airlangga resmi mengundurkan diri dari ketua umum Partai Golkar sejak Sabtu malam, 10 Agustus 2024.
Keputusan itu diambilnya setelah mempertimbangkan matang dan demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Sementara itu, Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut belum ada informasi soal keterlibatan Airlangga di kasus ekspor CPO tersebut.
“Soal itu pun kami belum ada informasi,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar.