InsidePolitik–Beredar kabar jika Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim, akan menjadi Menteri Kesehatan (Menkes).
Kabar penunjukan Silmy sebagai Menkes ini bahkan sudah menjadi isu hangat sejak lama.
Banyak yang menilai jika penunjukan Silmy sebagai Menkes lebih didasari faktor ‘endorse’ dari tokoh tertentu.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan bisa saja pemilihan Silmy karena latar belakangnya sebagai seorang profesional.
“Ada dua hal yang bisa kita baca kalau Pak Silmy ya, satu nilainya dia profesional, dia pernah jadi direktur Krakatau Steel, Dirjen Imigrasi lalu sekarang akan diangkat menjadi Menkes itu nilai, itu value yang diberikan oleh dia,” ucap Ujang.
Akan tetapi bukan mustahil bila nantinya Silmy benar-benar jadi menteri karena ada yang meng-endorse.
Dalam konteks ini, kata Ujang, sosok Sjafrie Sjamsoeddin bisa saja menjadi pertimbangan Prabowo dalam memilih menteri di kabinet yang akan datang.
“Tetapi kan nilai ini harus ada jalannya, harus ada jalurnya. Nah jalurnya itu mungkin dari Pak Sjafrie. Jadi dua hal ini ketemu dalam sosok Silmy. Jadi profesional pun kalau tidak ada jalurnya, tidak ada pintunya kan tidak bisa jadi (menteri) juga,” tuturnya.
Apalagi Sjafrie memang memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Prabowo. Oleh karena itu, tak heran bila nantinya Silmy mendapat ‘jatah’ kursi menteri walaupun tidak memiliki latar belakang di bidang kesehatan.
“Kalau setahu saya sih memang hubungannya (Prabowo-Sjafrie) dekat, apa yang menjadi pertimbangan pak Sjafrie juga selalu didengar, banyak didengar oleh Pak Prabowo yang saya tahu. Ya mungkin atas persetujuan dari Pak Sjafrie ya bisa jadi beliau punya kursi. Dalam konteks politik ya sah-sah saja, selama tidak melakukan cara-cara kotor,” ujar dia.
Kedekatan yang diduga Ujang bisa saja bukan isapan jempol. Sebab pada September lalu, nama Silmy sempat disinggung oleh Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira. Pria yang juga wakil komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) itu lantas merinci tiga nama calon menteri pilihannya. Pertama, Bahlil Lahadalia yang sekarang menjadi menteri ESDM.