InsidePolitik–Setelah dilantik sebagai Menteri ESDM, Bahlil ajak pejabat di Kementerian ESDM bekerja hingga malam.
Hal ini dilakukan, lanjut Bahlil, demi melakukan optimalisasi program pemerintah dalam dua bulan terakhir ini.
“Untuk dirjen-dirjen, izin pak menteri senior (Arifin Tasrif), karena waktunya cuma dua bulan, saya umumkan juga mulai hari ini, kalau boleh berkantor jangan di kantor masing-masing. Cari ruangan dirjen-dirjen dan kita rapat sampai malam di sini,” katanya.
Bahlil paham waktunya sebagai menteri ESDM sangat singkat mengingat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir 20 Oktober 2024 mendatang atau tersisa dua bulan lagi.
Meski demikian, Bahlil mengaku akan tetap bekerja keras untuk melanjutkan sekaligus menyempurnakan tugas-tugas Kementerian ESDM yang sebelumnya dipimpin oleh Arifin Tasrif.
“Karena untuk memitigasi persoalan dan bisa melakukan percepatan,” lanjut Bahlil.
Pria berlatar belakang pengusaha ini juga mengajak para pejabat eselon dan pegawai noneselon di Kementerian ESDM untuk menggenjot program-program hingga akhir pemerintahan Presiden Jokowi.
“Kita enggak tahu apa yang terjadi ke depan, tapi satu hal yang saya minta tolong kepada bapak ibu semua yang ada di sini adalah kita kerja sama yang sudah baik kita pertahankan, yang belum baik tolong sampaikan kepada saya memori tugas sudah ada, dan saya akan melanjutkan apa yang sudah dilakukan Pak Arifin secara baik,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, pria yang merupakan putra Banda (Maluku Tengah) ini juga menyinggung gaya kepemimpinannya yang berbeda dari menteri ESDM sebelumnya, Arifin Tasrif.
“Saya mohon maaf jangan sampai tersinggung kalau suara saya agak keras. Itu bukan berarti saya marah. Kita itu orang timur memang suaranya keras-keras, tapi hatinya lembut. Semuanya bisa terkomunikasikan,” paparnya.